Dalam upaya meningkatkan ketersediaan air bersih dan memberdayakan masyarakat, Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan melakukan program pengabdian masyarakat untuk membangun Rain Water Harvesting System (RWHS) yang terintegrasi oleh filter air di daerah RT 36 Jalan Sei Wain, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan. Program Mahasiswa Mengabdi Desa (PMMD) ini memberikan solusi kepada warga setempat atas sulitnya mendapatkan air bersih dan kekeringan yang terjadi dalam beberapa waktu silam di daerah tersebut.
Foto: Pembukaan Kegiatan Penerimaan Tim Mahasiswa di Lapangan untuk Melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Kegiatan ini diawali dengan survei kebutuhan masyarakat yang dilakukan pada bulan Januari 2024. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas warga Sei Wain masih mengandalkan air tanah sebagai sumber air utama. Akan tetapi, air tanah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari berwarna keruh, berbau, dan berasa sehingga kemungkinan besar adanya kontaminasi pada air tersebut. Selain itu, warga belum memiliki sistem penyaringan yang memadai dan hanya mengandalkan tawas sebagai media penjernih air. Menanggapi kondisi tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam PMMD berinisiatif untuk merancang dan memasang RWHS yang dilengkapi dengan filter air.
Foto: Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Kegiatan Mahasiswa Mengabdi Desa ini dilaksanakan dari tanggal 04 Februari sampai dengan 20 Juli 2024, bertempat di RT 36 Sei Wain, Karang Joang, Balikpapan Utara. Kegiatan ini melibatkan ber tujuan untuk meningkatkan akses air bersih, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air bersih, serta mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap. Pertama, tim melakukan survei kebutuhan air untuk mengetahui kondisi dan tantangan yang dihadapi dalam mendapatkan air bersih. Dari hasil survei, dipersiapkan desain dari RWHS serta sistem filter yang akan digunakan. RWHS diterapkan pada musholla yang ada di wilayah tersebut sehingga air yang ditampung dapat digunakan oleh seluruh warga di kemudian hari. Kemudian, disusun rencana pelatihan dan sosialisasi yang melibatkan warga setempat, memberikan pengetahuan praktis tentang cara kerja dan manfaat pengumpulan air hujan yang akan diterapkan.
Secara umum RWHS merupakan sistem untuk mengumpulkan air hujan yang kemudian akan digunakan pada waktu tertentu. Air hujan dikumpulkan dari atap, kemudian disalurkan ke tangki penampungan melalui talang air dan pipa. Dari tangki penampungan, air kemudian melewati sistem filtrasi yang dirancang untuk menyaring kotoran dan partikel berbahaya, sehingga air hujan yang terkumpul menjadi aman untuk digunakan. Hasil penampungan dan filtrasi air hujan ini kemudian diuji coba untuk melihat efektivitas dari filter yang digunakan serta mengedukasi masyarakat tentang fungsi dari setiap filter pada sistem tersebut.
Foto: Sosialisasi akhir kegiatan pengabdian masyarakat
Dari hasil pengabdian masyarakat, masyarakat merasakan manfaat dari adanya RWHS serta mendapatkan pengetahuan baru berbasis fakta tentang fungsi dan penggunaan dari filter air. Dengan adanya program ini, kami berharap dapat memberikan solusi yang berkelanjutan bagi masalah air bersih, sambil memberikan edukasi penting mengenai pengelolaan air dan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan, meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat setempat. Video pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat ditontoh di link: https://youtu.be/xSrYL6Gr6AE
1. Membangun Sistem Rain Water Harvesting Terintegrasi Filter Air untuk meningkatkan ketersediaan air bersih.
2. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menampung air hujan.
3. Mengedukasi masyarakat tentang fungsi dan penggunaan filter air.