Panti Asuhan Putri Aisyiyah, yang beralamat di Jl. AW. Syachrani Gg. Argo Wilis, Batu Ampar, Kec. Balikpapan Utara, Kalimantan Timur, adalah rumah bagi 13 anak putri yang membutuhkan perhatian dan pembinaan, serta didukung oleh 5 pengurus. Selain menyediakan tempat tinggal dan pendidikan, panti ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan kegiatan produktif yang mendukung kebutuhan sehari-hari, salah satunya melalui pengelolaan 4 kolam ikan dengan kapasitas masing-masing 120 ekor ikan. Namun, terdapat kendala dalam biaya pembelian bibit ikan yang tinggi dan kurangnya pemahaman tentang perawatan yang baik membuat kolam tidak dimanfaatkan secara maksimal. Upaya budidaya sebelumnya hanya berhasil sebagian, dengan panen gagal hingga 50% akibat ketidakseimbangan pH air, kurangnya kadar oksigen, serta paparan sinar matahari dan hujan secara langsung.
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kolam ikan panti dengan melibatkan beberapa anak panti yang sudah memiliki pemahaman dasar, bersama pengurus panti, dalam pengelolaannya. Sebagai langkah awal, program ini akan memberikan bibit ikan seperti lele dan patin untuk mendukung keberlangsungan budidaya ikan di kolam tersebut, serta memasang aerator untuk meningkatkan kadar oksigen dan membuat atap pelindung guna menjaga kestabilan pH air serta melindungi kolam dari cuaca ekstrem. Kolam ikan ini diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari anak-anak panti. Jika hasil panen melimpah, ikan dapat dijual untuk menambah pendapatan panti. Selain itu, program ini mengajak para santri belajar cara merawat kolam dan ikan secara langsung, sekaligus membantu proses pendidikan mereka di kelas. Kegiatan pengajaran materi pembelajaran sesuai dengan kelas masing-masing santri dilaksanakan sebagai bagian dari program pendampingan pendidikan di Panti Asuhan Putri Aisyiyah. Para santri dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan dan kelas masing-masing, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, agar proses pembelajaran dapat lebih fokus dan efektif.
Selain aspek teknis, program KKN ini juga memiliki nilai edukatif melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang diberikan kepada warga sekitar dan pihak sekolah. Masyarakat diajak untuk mengenal manfaat pemanenan air hujan, memahami cara kerja filtrasi air sederhana, serta diajarkan langkah-langkah perawatan agar sistem tetap berfungsi dalam jangka panjang. Edukasi ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan air, tetapi juga mendorong kemandirian masyarakat dalam menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Kegiatan ini selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6, yaitu menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi untuk semua. Implementasi sistem ini diharapkan menjadi model awal yang dapat direplikasi oleh lingkungan lainnya yang mengalami permasalahan serupa . Hasil dari kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek berupa ketersediaan air, namun juga membuka peluang pengembangan program berbasis partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya air dan lingkungan.
Melalui program KKN ini, diharapkan kolam ikan di Panti Asuhan Putri Aisyiyah dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kolam tersebut tidak hanya menjadi sumber pangan yang bermanfaat, tetapi juga sarana pembelajaran dan pengembangan keterampilan, serta meningkatkan kemandirian ekonomi panti dalam jangka panjang.
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Muhammad Ridho Dewanto, S.T., M.T. (Teknik Elektro/JTEIB/ITK)
2. Kholifatul Ardi (Teknik Elektro/JTEIB/ITK)
3. Zahwa Salsabila Said (Teknik Elektro/JTEIB/ITK)
4. Syahmi (Teknik Elektro/JTEIB/ITK)
5. Luqman Hariz A (Teknik Mesin/JTI/ITK)
6. Hiskia Gunawan Parulian Sianturi (Teknik Kimia/JRI/ITK)
7. Dania Damayanti Latifah (Teknik Kimia/JRI/ITK)
8. Singgih Ageng Wibowo (Teknik Industri/JTI/ITK)
9. M. Arif Agustia Sandra (Teknik Industri/JTI/ITK)
1. Inovasi atap pelindung membantu mengurangi paparan sinar matahari langsung dan pencemaran dari air hujan, sementara aerator meningkatkan kadar oksigen terlarut yang sangat penting untuk kesehatan ikan.
2. Dengan kondisi air yang lebih stabil dan kaya oksigen, pertumbuhan ikan menjadi lebih optimal, mengurangi stres, serta menurunkan angka kematian.
3. Atap pelindung dan sistem aerator dapat mengurangi kebutuhan penggantian air secara berkala dan memperpanjang masa pemeliharaan air kolam, sehingga menghemat biaya operasional.
4. Penggunaan teknologi yang sederhana dan hemat energi mendukung prinsip budidaya ikan yang lebih berkelanjutan tanpa merusak lingkungan sekitar.