Implementasi Pembuatan Alat Pencacah Kompos Menggunakan Motor Listrik

  • Ketua Pengabdian: Muhammad Ridho Dewanto, S.T., M.T. | Anggota: Muhammad Akbar Wijayanto, Muhammad Raihan, Gilbert Herian Arung, Nadif, Nie Luhh Dhian Forestry, Estu Tri Suachiri, Hyang Btari Ayu Visnuwardhani
  • Tahun Pengabdian: 2024

Deskripsi

Semakin berkembanganya waktu dan teknologi yang terjadi, maka semakin besar pula dibutuhkannya Sumber Daya Manusia yang mampu mengoptimalkan segala sesuatu agar mampu dimanfaatkan. Kota Balikpapan merupakan kota yang menjadi pintu gerbang Provinsi Kalimantan Timur menyebabkan semakin padatnya masyarakat yang tinggal menetap di dalamnya. Masyarakat di kota ini juga banyak yang membuka Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM).

Namun, semakin padatnya penduduk, limbah yang dihasilkan semakin menumpuk. Limbah ini dapat berupa limbah hasil sisa rumah tangga dan UMKM yang dapat diusahakan cara dalam pemanfaatan dan pendauran ulangnya. Salah satu Kelurahan di Kota Balikpapan yaitu, Kelurahan Muara Rapak Kampung Toga yang merupakan pemukiman warga dan juga tempat berdirinya salah satu UMKM yang menghasilkan limbah organik, menyebabkan harusnya ada urgensi untuk tindakan yang dapat mencegah semakin maraknya hasil limbah ini.

Dalam mempercepat proses pengolahan sampah menjadi kompos, berdasarkan faktor ukuran partikel sebaiknya sampah organik dicacah atau dipotong-potong terlebih dahulu sebelum dimasukan kedalam mesin komposter, sehingga dibutuhkan suatu alat atau mesin untuk memudahkan proses pencacahan tersebut yaitu mesin pencacah sampah organik. Mesin pencacah sampah organik berfungsi untuk memotong dan mencacah sampah menjadi potongan-potongan kecil sehingga memudahkan dalam proses pengomposan.
Dengan pengelolaan yang tepat, sampah organik dapat diubah menjadi sumber daya yang berharga dan membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Kampung Toga RT 49 berlokasi di Kelurahan Muara Rapak merupakan Kampung yang aktif selama 2 tahun akan pengembangan UMKM sehingga menimbulkan berbagai sampah organik dan anorganik. Dikarenakan banyaknya sampah organik dan anorganik inilah masyarakat di kampung toga memanfaatkannya menjadi kompos namun pengerjaannya masih menggunakan alat manual. Oleh karena itu untuk mengurangi sampah organik dan anorganik di Kampung Toga kami mengonsepkan untuk membuat alat pencacah kompos. Diharapkan konsep ini mampu membantu secara khusus di Kampung Toga di dalam pengelolaan sampah khususnya sampah organik dalam jumlah relatif besar. Mesin ini dirancang untuk mencacah sisa sampah hasil dari produksi UMKM yang umumnya dalam keadaan basah dan alot. Selain itu dilakukan pengujian terhadap hasil perancangan dan pembuatan yang meliputi pengujian persentase sampah tercacah, kapasitas output hasil cacahan. 

 


Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kampung Toga RT 49 Kelurahan Muara Rapak adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Pengelolaan Limbah Kompos Kampung Toga. Dengan adanya perancangan alat penvavah kompos menggunakan motor listrik dapat membantu mengurangi sampah organik, memenuhi kebutuhan pupuk dan meningkatkan kesejahteraan dengan meningkatkan biaya pembelian pupuk.
2. Peningkatan Hasil Panen Tanaman Hidroponik Kampung Toga. Dengan meningkatkan hasil panen dapat memantu meningkatkan ekonomi Masyarakat Kampung Toga 

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya