Kelurahan Graha Indah merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Di Kelurahan Graha Indah ini merupakan kawasan perumahan padat penduduk dengan bangunan rumah yang saling berdekatan. Hal tersebut membuat kawasan ini mempunyai keterbatasan lahan yang kurang. Balikpapan- Institut Teknologi Kalimantan, demi meningkatkan produktivitas masyarakat melalui kelompok KKN Q7 JIKL di Perumahan Bangun Reksa RT 21, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara. 8 orang mahasiswa dari Jurusan Ilmu Kebumian dan Lingkungan melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat secara langsung dengan sebuah inovasi yaitu budidaya ikan lele, selada dan pakcoy menggunakan metode akuaponik.
Kedelapan mahasiswa tersebut merupakan kelompok Q7 KKN JIKL dengan pembimbing Ibu Nia Febrianti, S.T., M.T., yang merupakan dosen prodi Teknik Lingkungan . Adapun delapan mahasiswa tersebut adalah Muhammad Fiqram, Satri Bawono, Btary Chaira, Krisma Nabilla, Mariana Ulfah, Muhammad Rafi, Irvan Ramadhani, dan Rajwa Adyatma. Hal yang melatar belakangi inovasi tersebut adalah kelompok kami ketika melakukan survey melihat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai budidaya akuaponik dan pada wilayah tersebut terdapat pasar yang dimana dengan adanya akuaponik tersebut dapat membantu peningkatan produktivitas serta ekonomi masyarakat sekitar. Berdasarkan hal tersebut maka, dibuat sebuah inovasi meningkatkan kondisi ekonomi dan produktivitas warga yaitu dengan budidaya ikan lele dan selada menggunakan metode akuaponik perumahan Bangun Reksa RT 21, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan.
Akuaponik adalah sistem pertanian terpadu yang menggabungkan akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah). Dalam sistem ini, air yang mengandung limbah dari kolam ikan digunakan sebagai nutrisi untuk tanaman. Tanaman kemudian menyaring air tersebut, yang kemudian dikembalikan ke kolam ikan dalam keadaan bersih. Salah satu keuntungan utama dari metode akuaponik adalah adanya interaksi simbiotik antara ikan lele dan tanaman hidroponik. Limbah ikan yang mengandung nutrisi diperlukan oleh tanaman sebagai sumber pupuk alami dan mampu menghilangkan penggunaan pupuk kimia pada selada aquaponik, sementara itu selada aquaponik menyediakan lingkungan yang baik bagi ikan dengan menyaring air kolam ikan lele. Hal tersebut juga dapak memaksimalkan efisiensi penggunaan air yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pertanian konvensional. Dengan menggunakan metode ini, kelompok KKN Q7 JIKL dapat mengoptimalkan penggunaan lahan yang terbatas untuk produksi ikan lele dan selada secara bersamaan. Adapun bangunan akuaponik yang dibuat oleh kelompok KKN Q7 sebagai berikut:
Proyek akuaponik ini telah melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat. Sebelum melakukan pembuatan kerangka aquaponik, kelompok KKN JIKL Q7 melakukan kegiatan yaitu memberikan pelatihan dan bimbingan melalui sosialisasi kepada masyarakat perumahan Bangun reksa untuk memahami konsep dan operasional akuaponik. Sehingga, ketika proses operasional masyarakat telah memahami mekanisme pemanfaatan dan perawatan akuaponik budidaya selada dan ikan lele. Selain sosialisasi, kelompok KKN JIKL Q7 juga memberikan pretest dan postest guna mengetahui tingkat pemahaman masyarakat mengenai akuaponik sebelum dan sesudah dilaksanakannya sosialisasi.
Hasil kegiatan KKN JIKL Q7 yang telah dilaksanakan berupa budidaya ikan lele dan selada menggunakan metode akuaponik. Bukti kegiatan nantinya berupa dokumentasi, video after movie, dan artikel selama kegiatan berlangsung. Hasil panen kemudian diberikan pada masyarakat juga dapat dimanfaatkan sebagai pendapatan ekonomi tambahan.
Melalui usaha peningkatan produktivitas melalui budidaya ikan lele dan selada dengan metode akuaponik, masyarakat di wilayah KM.6 Perumahan Bangun Reksa berhasil mengubah cara mereka menghasilkan pangan dan meningkatkan kesejahteraan. Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, ramah lingkungan, ketahanan pangan lokal dan memberikan informasi mengenai budidya ikan lele dan selada dengan metode aquaponik. Adapun produk yang dihasilkan oleh aquaponik adalah selada, pakcoy dan ikan lele.
Namun, meskipun akuaponik memiliki potensi besar sebagai alternatif pertanian yang berkelanjutan, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Seperti adalah penyediaan sumber daya dan infrastruktur yang memadai, seperti pasokan air yang stabil dan akses ke peralatan yang diperlukan. Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang keuntungan dan cara kerja akuaponik juga perlu terus ditingkatkan. Harga kebutuhan bahan yang tergolong tinggi, Kondisi cuaca yang tidak menentu, tanaman yang mati akibat kondisi cuaca tidak menentu, pompa air yang tersumbat kotoran lele, dan selang hidroponik untuk mengaliri sayur-sayuran tersumbat.
Diharapkan dengan terus mengembangkan dan memperluas usaha ini, produktivitas masyarakat dalam budidaya ikan lele dan sayur-sayuran hidroponik dengan metode akuaponik dapat terus meningkat, memberikan kontribusi positif dalam mencapai ketahanan pangan lokal, serta mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Perumahan Bangun Reksa RT 21, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara.
Masyarakat mengetahui potensi dari akuaponik dan tertarik untuk mengetahui bagaimana produk yang dihasilkan nanti serta sistem akuaponik yang akan diolah nanti. Masyarakat memahami bagaimana cara merawat akuaponik.