Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dengan menganalisis kekuatan konstruksi double bottom kapal akibat perubahan ukuran manhole. Manhole merupakan akses utama bagi surveyor untuk memasuki ruang double bottom guna melakukan inspeksi, perawatan, dan perbaikan. Namun, keterbatasan ukuran manhole yang ada saat ini sering menjadi kendala dalam mengakses beberapa bagian ruang double bottom , terutama bagian yang sulit dijangkau. Ketidakmampuan mengakses seluruh area ini dapat menghambat proses inspeksi dan pemeliharaan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan seperti kebocoran akibat korosi atau patah struktur. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji sejauh mana modifikasi ukuran manhole dapat meningkatkan aksesibilitas bagi surveyor tanpa mengorbankan integritas struktural kapal. Menggunakan pendekatan Finite Element Method (FEM), tiga variasi ukuran manhole diuji (350 x 450 mm, 400 x 600 mm, dan 400 x 800 mm). Hasilnya menunjukkan ukuran 400 x 600 mm adalah ukuran maksimal yang direkomendasikan untuk memudahkan akses sekaligus menjaga kekuatan konstruksi agar tetap aman di bawah batas izin BKI.
Tim Peneliti
1. Rodlian Jamal Ikhwani
2. Hariyono
3. Abdul Mujib Syadzali
1. Memudahkan surveyor dalam memeriksa tanki-tanki kapal
2. Menjadi acuan peningkatan keselamatan pelayaran di ALKI II dengan menjaga struktur kapal.
3. Menyediakan data perbandingan tegangan dan deformasi untuk tiga variasi ukuran manhole.
4. Membantu desainer merancang double bottom sesuai standar kekuatan BKI.