VERIFIKASI PENGUJIAN- Industri laundry, meskipun memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan, tidak terlepas dari konsekuensi lingkungan. Limbah laundry, khususnya yang berasal dari deterjen dan bahan kimia pembersih, dapat memiliki dampak yang signifikan pada ekosistem air dan tanah. Oleh karena itu, keberlanjutan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan ini.
Dalam menghadapi tantangan ini, verifikasi limbah laundry muncul sebagai solusi kritis. Laboratorium Terpadu di Institut Teknologi Kalimantan telah menanggapi panggilan tersebut dengan melakukan serangkaian verifikasi yang cermat dan mendalam terhadap limbah laundry.
Salah satu terobosan utama yang dilakukan oleh laboratorium ini adalah penggunaan metode MBAS. MBAS, atau Methylene Blue Alkyl Sulfonate, adalah metode pengujian yang sangat efektif untuk mengukur kadar surfaktan anionik dalam limbah laundry. Dengan menggunakan spektrofotometri, metode ini memberikan hasil yang akurat dan andal, membuka jalan untuk pemahaman mendalam tentang komposisi limbah.
Sampel limbah laundry yang diperiksa adalah limbah laundry domestik Balikpapan, Kalimantan Timur dengan lokasi titik koordinat -1.23355051961xxxxx, 116.88472420xxxxx (sumber Google Maps). Menunjukkan konsetrasi yang diproduksi yaitu 13,456 ppm. Hasil pengukuran beberapa parameter verifikasi menunjukkan bahwa linearitas pengukuran telah diindikasikan oleh nilai koefisien korelasi R2=0,9981 dan nilai r=0,9990 atau 99,9%. Nilai batas limit deteksi (LOD) adalah 0,525107 mg/L, sementara nilai batas kuantitas konsentrasi terkecil yang dapat diukur (LOQ) adalah sebesar 1,7503567. Tingkat presisi diukur dengan %RSD sebesar 0,28287%, yang lebih kecil dari 2/3 dari nilai %CV Horwitz maksimal, yaitu 7,2128%. Dengan nilai akurasi 99,6219%. Data pengujian menunjukkan hasil presisi yang baik. Hasil ini dapat sebagai masukkan kepada pengusaha laundry untuk memperhatikan kembali pemanfaat detergen yang digunakan.
Verifikasi limbah laundry adalah langkah penting menuju industri laundry yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan memahami dan mengukur dampak limbah, kita dapat membuka pintu untuk inovasi dan peningkatan yang akan membawa kita menuju masa depan yang lebih hijau. Laboratorium Terpadu di Institut Teknologi Kalimantan, dengan penekanannya pada verifikasi MBAS, membuktikan bahwa keberlanjutan bukanlah impian, tetapi merupakan realitas yang dapat diwujudkan melalui langkah-langkah konkret dan terukur. Untuk melakukan pengujian MBAS dapat dilakukan di Labtepadu Institut Teknologi Kalimantan melalui labterpadu.itk.ac.id
Informasi terkait pengujian verifikasi