Kebutuhan ekonomi dan kebutuhan lingkungan sering kali bertolak belakang terutama dalam dunia usaha. Namun, belakangan ini sudah dimulai gerakan-gerakan yang berusaha menyelaraskan kedua kepentingan tersebut demi pertumbuhan yang berkelanjutan. Indonesia sebagai negara dengan penyumbang sepuluh besar emisi karbon terbesar di dunia perlu melakukan terobosan dalam mengurangi efek negatif ini. Salah satunya adalah mendorong industri penggerak roda ekonomi terbesar Indonesia yaitu UMKM Pangan dan Pertanian memiliki agenda strategis memberikan dampak positif bagi lingkungan. Apalagi ini didukung dengan tingginya potensi dan hasil panen di bidang pangan/ pertanian di Provinsi Kalimantan Timur. Untuk menghadirkan industri UMKM Pangan/ Pertanian berbasis lingkungan, tentunya diperlukan investasi yang tidak kecil. Investasi yang diistilahkan investasi hijau (green investment) ini diperlukan untuk masa depan yang menyelaraskan faktor ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini ditujukan untuk memahami peran investasi hijau baik secara internal maupun eksternal dari institusi diluar perusahaan dalam mendorong transisi pertumbuhan berkelanjutan dari UMKM Indonesia. Investasi hijau dapat meliputi tiga prinsip (3R) reduce, reuse, dan recycle. Pada riset pengembangan, dilakukan pengembangan aplikasi berupa prototype sistem penjualan produk daur ulang yang menggunakan prinsip 3R tersebut.
Skema Pembiayaan UMKM
Melalui penelitian ini, penulis pembuatan produk digital berupa website penjualan produk daur ulang. Program penelitian ini dilakukan oleh dosen Program Studi Bisnis Digital Institut Teknologi Kalimantan yang diketui oleh Bayu Nur Abdallah, S.T., M.T. dengan kerjasama dosen Teknik Industri Universitas Sampoerna, Anak Agung Ngurah Perwira Redi, Ph.D. Kegiatan ini bertujuan agar para semakin banyak sampah (waste) yang dikelola dengan baik menjadi produk bernilai ekonomi dengan prinsip circular economy. Berikut tampilan website rancangan kami.
Membantu pelaku UMKM bidang pangan dalam men-generate income lebih banyak sekaligus berpartisipasi mengurasi limbah kemasan.