Lada merupakan salah satu komoditas rempah bernilai ekonomi tinggi dan menjadi produk unggulan di Kalimantan Timur. Proses pengeringan tradisional dengan sinar matahari masih banyak digunakan, namun metode ini memiliki kelemahan seperti waktu pengeringan yang lama, ketergantungan pada cuaca, serta kurang higienis karena risiko kontaminasi debu dan kotoran. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi pengeringan yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
Penelitian ini bertujuan merancang dan membangun prototipe rumah kaca pengering lada berbasis panel surya yang dilengkapi sistem otomatisasi menggunakan Arduino Uno. Sistem ini mengintegrasikan sensor DHT22 untuk memantau suhu dan kelembaban, load cell untuk mengukur berat, motor servo untuk pengayakan otomatis, serta lampu pijar dan exhaust fan sebagai pengatur suhu tambahan. Manfaat penelitian ini adalah menghasilkan sistem pengering lada yang :
1. Lebih cepat dan efisien dibanding metode tradisional.
2. Hemat energi dengan memanfaatkan panel surya.
3. Higienis karena melindungi produk dari kontaminasi luar.
4. Meminimalkan intervensi manual dengan sistem kontrol otomatis.
Pengujian menunjukkan bahwa lampu pijar 60 watt mampu mengeringkan 100 gram lada basah menjadi 75,88 gram dalam waktu 7 jam, lebih cepat dibandingkan lampu 25 watt (13,5 jam) dan 40 watt (9 jam). Dengan tambahan sistem pengayakan otomatis, waktu pengeringan berkurang 1,5 jam. Sementara itu, pengeringan dengan bantuan sinar matahari dan panel surya 50WP dapat menyusutkan berat lada 24% hanya dalam 1,5 jam pada suhu sekitar 55°C. Hasil ini membuktikan bahwa sistem rumah kaca pengering lada yang dirancang efektif mempercepat proses pengeringan sekaligus menghemat biaya energi.
Anggota :
1. Himawan Wicaksono, S.ST., M.T.
2. Riza Hadi Saputra, S.T., M.T. 
1. Lebih cepat dan efisien dibanding metode tradisional.
2. Hemat energi dengan memanfaatkan panel surya.
3. Higienis karena melindungi produk dari kontaminasi luar.
4. Meminimalkan intervensi manual dengan sistem kontrol otomatis.