Indonesia dikenal sebagai negara agraris, dengan sektor pertanian yang berperan penting dalam ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan mendukung ketahanan pangan nasional. Kontribusi sektor ini pada Produk Domestik Bruto (PDB) terus meningkat, mencapai Rp 1.005,4 triliun pada 2018, dengan nilai ekspor mencapai $29 miliar. Namun, sektor pertanian menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah serangan hama, terutama dari burung pemakan biji seperti burung pipit yang merusak tanaman padi. Burung pipit menyerang saat padi memasuki masa panen, mengurangi hasil hingga 30-50%. Berbagai cara telah diterapkan oleh petani untuk mengatasi ancaman ini, seperti penggunaan orang-orangan sawah dan bunyi-bunyian, namun efektivitasnya sering kali menurun karena burung-burung tersebut dapat beradaptasi.
Solusi alternatif yang lebih modern kini hadir melalui teknologi turret gun otomatis yang dilengkapi sistem deteksi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT). Alat ini menggunakan kamera dan motor servo untuk mendeteksi serta mengarahkan tembakan berbasis peluru gel air ramah lingkungan secara otomatis pada burung hama dengan bantuan algoritma deteksi objek YOLO dan jaringan saraf Convolutional Neural Network (CNN). Prototipe turret gun ini memungkinkan deteksi dan pengusiran burung pipit secara tepat dan cepat, tanpa merusak lingkungan atau kesehatan manusia, berbeda dengan metode pestisida yang memiliki dampak negatif. Penggunaan turret gun otomatis ini mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian dengan memberikan perlindungan efektif terhadap tanaman padi, sehingga membantu mengurangi kerugian petani dan mempertahankan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Gambar 1: Prototipe turret gun untuk deteksi dan pengendalian burung hama di lahan pertanian.
Penelitian ini berhasil mengembangkan sistem canggih yang menggabungkan kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT) untuk mengatasi serangan burung hama di lahan pertanian. Dengan memanfaatkan model deteksi objek YOLOv8, sistem ini mampu mendeteksi burung dengan tingkat akurasi tinggi. Ketika burung terdeteksi, turret gun otomatis yang dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan dapat diarahkan untuk menembak burung tersebut dengan aman, tanpa merusak lingkungan.
Gambar 2 : Uji coba Deteksi Target Hama burung
Selama uji coba, sistem menunjukkan efektivitas yang luar biasa meskipun terpengaruh oleh berbagai faktor lingkungan, seperti fluktuasi cahaya dan angin. Algoritma pelacakan yang terintegrasi dalam sistem memungkinkan turret gun untuk dengan cepat beralih ke burung target lain jika target utama tidak terjangkau, memastikan bahwa proses pengendalian hama tetap responsif dan efektif. Dengan akurasi tinggi dalam mendeteksi dan menembak burung hama, inovasi ini memberikan solusi modern bagi petani untuk melindungi tanaman padi mereka.
Gambar 3 : Uji coba Deteksi Target Hama burung di Sawah
Dengan demikian, penggunaan teknologi ini berpotensi meningkatkan hasil panen serta mendukung ketahanan pangan di Indonesia, yang dikenal sebagai negara agraris. Solusi ini bukan hanya berkontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga memberikan alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia, membantu menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat.