Sungai Mahakam memiliki tempat tersendiri di hati wisatawan-wisatawan domestik dan mancanegara. Keelokan sungai Mahakam dapat dinikmati dengan menggunakan bis air yang terbuat dari kayu. Saat ini di sungai Mahakam tersedia 2 (dua) bis air untuk melayani para wisatawan yang ingin mengeskplore keindahannya. Didapati bis air tersebut belum memenuhi standar-standar keselamatan dan kelaiklautan yang memadai. Merujuk dengan misi dari Dinas Pariwisata kota Samarinda yakni meningkatkan pengembangan destinasi wisata di Kota Samarinda, maka pembaharuan bis air wisata yang memadai dan sesuai dengan standar kelaikan serta keselamatan adalah suatu hal yang sangat di butuhkan.
Diagnosa Masalah.
Metode Pemecahan Masalah
Pembelajaran Yang dapat ditarik
Kegiatan perancangan bis air di sungai mahakam sebagai transportasi sungai yang melayani sektor wisata sungai melahirkan banyak terkhusus buat bagi penulis pribadi selaku pelaksana langsung dalam kegiatan tersebut. Berikut adalah beberapa pelajaran penting yang dapat penulis petik:
Untuk mengatasi permasalahan terkait pembaharuan armada transportasi sungai untuk parawisata bisa didekati dengan kajian ilmiah terlebih dahulu. Telah banyak riset-riset terkait desain bis air yang dioperasikan di perairan daratan.
Perairan di Kalimantan Timur sebagian besar terdiri atas daerah perairan sungai yang memiliki karakteristik tersendiri. Fakta tersebut berimplikasi pada desain-desain kapal yang beroperasi. Kajian-kajian tersebut merupakan upaya pendekatan ilmiah yang dilakukan untuk menemukan desain dan teknologi pengembangan yang cocok dengan perairan sungai (shallow water) di Kalimantan Timur. Beberapa teknologi desain telah dikembangkan untuk kapal-kapal yang beroperasi pada perairan Kalimantan Timur seperti halnya penggunaan bottom glass pada kapal pariwisata.
Desain yang diusulkan ini berupa konsep sebagai salah satu solusi dalam mengatasi kebutuhan desain kapal pariwisata yang nyaman, aman, sesuai regulasi dan mempertimbangkan K3. Namun butuh pendekatan khusus kepada stakeholder dan pemangku kepentingan agar konsep tersebut bisa terealisasi.
Pembangunan kapal memerlukan kepatuhan yang ketat terhadap standar keselamatan dan regulasi maritim internasional. Pengalaman ini menunjukkan pentingnya mematuhi regulasi untuk memastikan keselamatan penumpang dan awak kapal. Setiap desain dan konstruksi harus melalui berbagai uji coba dan sertifikasi untuk memenuhi persyaratan keselamatan.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan