Salah satu komoditas utama Kalimantan Timur adalah lada. Lada bubuk diolah dengan cara menggiling lada putih hingga menjadi serbuk halus dan kemudian dikemas dalam botol atau sachet. Penggunaan botol untuk mengemas lada seringkali mengurangi kesegarannya karena sering dibuka-tutup. Oleh karena itu, kemasan sachet dianggap lebih efisien dan efektif dalam memenuhi permintaan pasar. Namun, di sektor industri UMKM di Kalimantan Timur, masalah pengemasan lada masih menjadi perhatian karena kurangnya alat pengemasan yang efisien.
Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pengemasan lada yang otomatis. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen, termasuk sensor infrared untuk mendeteksi lada bubuk, load cell untuk mengukur berat lada bubuk, dan sealer untuk menyegel plastik sachet. Pengembangan penelitian ini bertujuan untuk menciptakan inovasi dengan tingkat kesiapan teknologi (TKT) antara 4 hingga 6.
Pada tahap akhir, alat ini akan diuji untuk memastikan bahwa alat dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsinya. Didapatkan nilai suhu set point pada elemen pemanas sealer sebesar 65o selama 2 detik. Sensor warna yang digunakan dapat mendeteksi objek kemasan sachet lada bubuk dengan jarak 1 cm. Harapannya, alat pengemasan lada ini dapat menjadi produk unggulan ITK dan membantu industri UMKM dalam menghasilkan lada berkualitas tinggi dengan kemasan yang menarik.
Dapat menjadi produk unggulan ITK dan diimplementasikan di industri UMKM dalam menghasilkan lada berkualitas tinggi dengan kemasan yang menarik.