Balikpapan-Institut Teknologi Kalimantan melalui tiga dosen program studi (prodi) Teknologi Pangan dan Fisika melakukan penelitian pengembangan teknik cold plasma pada pengolahan biji lada kering. Kegiatan tersebut didanai oleh LPPM ITK melalui skema Penelitian Unggulan Fokus Riset (PUFR).
Fadli Robiandi, S.Si., M.Si., Rahmi Azzahra, S.T.P., M.Sc, Ni’matus Sholihah S.TP., M.Sc. selaku dosen Teknologi Pangan dan Teknologi Pangan ITK beserta mahasiswa ITK melakukan penelitian untuk meningkatkan potensi teknik pengolahan cold plasma untuk mengolah lada asal perkebunan Kalimantan Timur. Tema penelitian yang dilakukan yaitu proses pengolahan biji lada hitam dan putih secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh pengembangan teknologi novel dalam memproses hasil perkebunan Kalimantan Timur secara efisien.
Dosen program studi Teknologi Pangan dan Fisika, Jurusan Sains, Teknologi Pangan, dan Kemaritiman, memanfaatkan teknologi cold plasma dengan desain sistem Dielectric Barrier Discharged dan Gliding Arc untuk inisiasi proses pengolahan biji lada kering. Adapun proses pengolahan yang diinisiasi adalah fermentasi untuk perendaman buah lada dalam proses pengolahan biji lada kering putih, dan pengeringan buah lada dalam proses pengilahan biji lada hitam. Protipe generator cold plasma dibuat secara sederhana menggunakan komponen elektronik yang dirangkai sedemikian rupa hingga dapat menghasilkan gas cold plasma yang ditangkap dari udara sekitar (atmospheric cold plasma). Gas cold plasma tersebut kemudian dipaparkan pada buah lada segar. Gas Cold plasma diketahui dapat mengurangi potensi cemaran organisme jamur.
Pada kegiatan ini, tim dosen dari ITK berhasil mengembangkan dan menyediakan prototipe cold plasma untuk mengolah biji lada hitam dan putih kering. Pengembangan dan teknik inisiasi gas cold plasma akan terus dilakukan hingga didapatkan teknik dan hasil yang optimal.
Mengolah lada asal Privinsi Kalimantan Timur secara berkelanjutan