Potensi Limbah Kulit Singkong sebagai Salah Satu Sumber Energi Hijau

  • Fokus Riset: Energi

  • Ketua Peneliti: Riza Hudayarizka, B.Sc., M.Sc. | Anggota : Ismi Khairunnissa Ariani, B.Sc., M.Sc. Eka Masrifatus Anifah S.T., M.Sc
  • Tahun Penelitian: 2023

Deskripsi

Pemanfaatan energi fosil mengalami peningkatan karena perkembangan teknologi dan pertambahan jumlah penduduk. Energi fosil merupakan energi yang tidak dapat terbarukan. Selain itu, penggunaan energi fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara serta proses penambangan energi fosil mencemari lingkungan. Oleh karena itu, untuk mengurangi penggunaan energi fosil seperti batu bara maka dibutuhkan energi alternatif seperti pemanfaatan limbah biomassa menjadi refuse derived-fuel (RDF). RDF berasal dari bahan baku limbah biomassa yang tidak dimanfaatkan dan memiliki nilai kalor yang tinggi. Nilai kalor merupakan karakteristik penting RDF untuk menunjukkan kemampuan biomassa dalam menghasilkan panas. Hal ini menunjukkan bahwa limbah biomassa dan limbah Spent bleaching earth memiliki potensi sebagai bahan baku RDF. 

 

Spent bleaching earth didapatkan dari proses pengolahan oli dalam memisahkan oli dengan air serta zat pencemar lainnya. Spent bleaching earth mengandung 20-40% oli. Oli memiliki kandungan hidrokarbon yang dapat menjadi energi nilai kalor pada bahan bakar seperti RDF.  Kandungan kalor pada spent bleaching earth dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas RDF. Selain pemanfaatan spent bleaching earth, limbah biomassa juga diperlukan untuk mendapatkan karakteristik RDF yang sesuai standar. Limbah biomassa yang dapat digunakan adalah kulit singkong.

 

 

Kulit singkong merupakan limbah pertanian yang tidak dapat dimanfaatkan kembali. Limbah kulit singkong berpotensi sebagai bahan baku RDF, dengan persentase limbah kulit luar singkong adalah 0,5% - 2% dari total singkong. Kulit singkong memiliki karbon dan nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku RDF. Proses karbonisasi kulit singkong dilakukan untuk meningkatkan nilai kalor yang terdapat di kulit singkong.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik produk RDF dari bahan baku limbah biomassa kulit singkong dan spent bleaching earth memiliki nilai kalor yang sesuai standar. Jenis perekat pembentukan RDF yang digunakan adalah tepung tapioka, pati biji durian dan rejected pepaya. Pembuatan bahan bakar alternatif RDF ini diharapkan dapat meminimisasi pemakaian batu bara pada sektor industri dan dapat digunakan sebagai kebutuhan energi rumah tangga. Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif yang dihasilkan dari aktivitas pertambangan seperti perubahan bentang lahan, penurunan tingkat kesuburan dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati.


Manfaat

Pemanfaatan energi alternatif

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya