Penilaian Kawasan Perumahan berdasarkan Kategori Greenship Neighborhood Assessment (Studi Kasus : Perumahan Grand City Kota Balikpapan)

  • Fokus Riset: Smart City

  • Ketua Peneliti: Rulliannor Syah Putra, S.T.,M.Ars. | Anggota : Nadia Almira Jordan, S.T.,M.T. dan Tiara Rukmaya Dewi, S.T.,M.Sc.
  • Tahun Penelitian: 2023

Deskripsi

Pemindahan IKN Nusantara memberikan dampak positif ke wilayah di sekitarnya termasuk Kota Balikpapan yang merupakan pintu gerbang dan beranda Ibu Kota Negara seperti halnya infrastruktur menjadi lebih bagus dan tingkat kesejahteraan semakin baik. Disisi yang lain, pemindahan IKN Nusantara bisa berdampak negatif bila dikaitkan dengan urbanisasi. Perkotaan yang sudah padat penduduknya bisa menjadi lebih padat lagi, kemacetan lalu lintas dan dapat mengakibatkan ketidakteraturan di daerah perkotaan, ketidakteraturan akan menyebabkan degradasi lingkungan seperti menurunnya kualitas udara, kualitas air dan peningkatan suhu permukaan daerah perkotaan.

 

Tahun 2015, PBB mengusung program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan tujuan program pembangunan berkelanjutan diantaranya adalah mengatasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan melalui penerapan kawasan perumahan hijau. Green Building Council Indonesia (GBCI) adalah lembaga sertifikasi konsep bangunan hijau di Indonesia yang telah mengeluarkan sistem rating yakni Greenship Neighborhood Version 1. Peneliti akan menilai build project Perumahan Grand City Kota Balikpapan berdasarkan kategori Greenship Neighborhood Assessment. Perumahan dinilai secara menyeluruh baik dari aspek desain, konstruksi, maupun operasional untuk menentukan kinerja kawasan secara menyeluruh.

 

Wilayah pengamatan berada pada batas wilayah Perumahan Grand City Balikpapan, dengan luas lahan yang terpakai sekitar 80 ha. Perumahan Grand City merupakan salah satu kawasan hunian yang sedang berkembang, yang berada pada Kecamatan Balikpapan Utara, Kelurahan Graha Indah. Pemilihan lokasi Perumahan Grand City didasari atas konsep perumahan yang mengusung konsep green, perumahan baru, luas lahan >5000 m2 , serta ketersediaan masterplan dan dokumen lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan untuk memahami aplikasi konsep green design pada konteks kawasan perumahan dengan fasilitas publik. Dengan melakukan komparasi secara spasial dan temporal terhadap objek studi, pemahaman terhadap proses perencanaan dan pengelolaan dapat digunakan sebagai panduan dalam pengembangan lokasi maupun objek sejenis. Analisis yang digunakan adalah analisis tapak yang digunakan untuk mendapatkan gambaran kondisi dan respon desain yang diterapkan. Proses pemahaman lokasi dilakukan melalui pendataan elemen fisik di dalam maupun diluar tapak terhadap kondisi terkini yang merupakan hasil desain terdahulu, sehingga kekurangan dan kelebihan tapak dapat teridentifikasi. Beberapa aspek yang dianalisis sebagai berikut.

 

  1. Aspek topografi dengan hidrologi diamati bersamaan karena kemiringan dan ketinggian tanah dapat mempengaruhi arah aliran air permukaan
  2. Aspek topografi dengan klimatologi diamati bersamaan untuk melihat keterkaitan antara ketinggian tanah dengan perilaku angin, bayangan sinar matahari atau curah hujan
  3. Aspek geologi dan jenis perkerasan berkaitan dengan hubungan karakteristik tanah dengan pemilihan jenis perkerasan
  4. Aspek pemandangan dan penggunaan lahan saling berkaitan karena aspek pemandangan ke luar tapak bergantung pada tipe penggunaan lahan
  5. Aspek kebisingan dengan penggunaan lahan berkaitan dengan tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh penggunaan lahan tertentu
  6. Aspek Sistem Kelistrikan dan Pencahayaan dengan Penggunaan Lahan diamati untuk melihat keterkaitan antara kebutuhan sumber listrik dan jenis pencahayaan dengan tipe penggunaan lahan
  7. Aspek Sistem Drainse dengan Penggunaan Lahan berkaitan dengan kebutuhan sistem dan jenis drainase dengan jenis penggunaan lahan

 

 

 

 

 Menganalisis Kawasan Perumahan berdasarkan Kategori Greenship Neighborhood Assessment dengan metode mixed method yakni deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Ada 7 indikator yang menjadi penilaian Greenship Neighborhood Assessment. Berdasarkan pembahasan penilaian mengenai kawasan terbangun Perumahan Grand City Balikpapan berdasarkan greenship neighborhood versi 1.0, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

 

  1. Total nilai maksimum secara keseluruhan adalah sebesar 124, akan tetapi kawasan Perumahan Grand City mendapatkan nilai sebesar 28 dengan bobot 22.4%. Sehingga hasil nilai yang diperoleh kawasan ini belum memenuhi peringkat apapun.
  2. Perolehan nilai yang paling tinggi adalah kategori Pergerakan dan Konektivitas dengan skor sebesar 7 dari nilai maksimum 26. Ini artinya dalam kategori ini kawasan Grand City secara umum memiliki fasilitas pergerakan dan konektivitas yang dapat diakses dan mengakomodir kebutuhan pemakai meskipun masih belum optimal.
  3. Perolehan nilai paling rendah adalah kategori Bangunan dan Energi (BAE) serta Inovasi Pengembangan dan Inovasi (IFD)  dengan skor sama – sama 2 dari nilai maksimum 15 untuk BAE dan 9 untuk IFD. Hal ini dikarenakan belum adanya inovasi dan target menurunkan penggunaan energi dalam kawasan.
  4. Pada dasarnya beberapa penerapan di masing – masing kategori sudah dilakukan akan tetapi nilai masing – masing kategori masih rendah.

 


Manfaat

Sebuah dimensi atau kebiasaan baru khususnya untuk Kota Balikpapan bahwa pembahasan mengenai Green Building mulai diangkat diruang lingkup pemerintahan bahkan akan diusulkan sebagai sebuah kebijakan baru agar implementasi penerapan konsep green yang berkelanjutan dilapangan segera terwujud.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya