Kualitas air merupakan faktor kritis dalam budidaya perikanan air tawar. Fluktuasi parameter seperti pH, Total Dissolved Solids (TDS), dan Dissolved Oxygen (DO) seringkali tidak terdeteksi secara dini, sehingga berpotensi menurunkan produktivitas dan kesehatan ikan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem monitoring kualitas air berbasis IoT menggunakan mikrokontroler ESP32 Devkit V1 yang terintegrasi dengan sensor pH, TDS, dan DO. Data yang diperoleh ditampilkan secara lokal melalui LCD 20x4 I2C serta dikirim secara real-time ke platform Blynk dan Google Spreadsheet untuk memudahkan pemantauan jarak jauh dan pencatatan otomatis. Sistem diuji pada akuarium yang dilengkapi teknologi mikrobubble untuk mengevaluasi efektivitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem mampu memantau perubahan kualitas air dengan stabil, meskipun sensor DO masih memerlukan optimasi lebih lanjut. Dengan demikian, sistem ini berpotensi menjadi alat monitoring yang efisien dan akurat untuk mendukung akuakultur berkelanjutan.
1. Rangkaian Sistem IoT Microbubble
Detail:
- Gambar menunjukkan ESP32 Devkit V1 sebagai "otak" sistem, dengan kabel-kabel yang terhubung rapi ke masing-masing sensor (pH, TDS, DO).
- Dapat dilihat juga modul LCD 20x4 I2C yang terpasang, serta modul pengisi daya TP4056 dan baterai Li-ion untuk sistem portabel.

2. Tampilan Data pada LCD 20x4 I2C
Detail:
- Pada layar LCD, terlihat tiga baris data yang jelas: pH: [nilai], TDS: [nilai] ppm, dan DO: [nilai] mg/L.
- Dokumentasi ini sangat penting karena menunjukkan bahwa sistem berfungsi secara lokal dan mandiri. Bahkan tanpa koneksi internet, petambak atau peneliti dapat langsung membaca parameter kualitas air.

3. Antarmuka Monitoring pada Aplikasi Blynk
Detail:
- Antarmuka Blynk menampilkan grafik real-time (plot data pH, TDS, dan DO terhadap waktu) dan display numerik yang diperbarui setiap beberapa detik.
- Gambar ini menunjukkan bagaimana data dapat dipantau dari jarak jauh secara real-time.

4. Akuarium Uji dengan Instalasi Mikrobubble
Detail:
- foto ini menunjukkan kabut gelembung halus (mikrobubble) yang keluar dari generator, menciptakan efek seperti kabut di dalam air.

Anggota :
1. Rijal Surya Rahmany
2. Yongki Christandi Batubara
Penelitian ini memberikan sebuah model konkret dan data empiris mengenai rancang bangun sistem monitoring kualitas air berbasis IoT yang hemat biaya, menggunakan mikrokontroler ESP32 yang terintegrasi dengan multi-sensor (pH, TDS, DO). Hasil penelitian dapat menjadi referensi bagi pengembangan sistem embedded dan IoT lebih lanjut, khususnya dalam konteks akuakultur.