Pengaruh Perendaman dan Variasi Pemanasan Terhadap Kandungan Nutrisi Bji Karet Sebagai Bahan Baku Pembuatan Tempe

  • Fokus Riset: Pertanian dan Pangan

  • Ketua Peneliti: Fadeli Muhammad Habibie, STP., MP., M.Sc | Anggota : Gevbry Ranti Ramadhani Simamora, S.Pi., M.Si
  • Tahun Penelitian: 2024

Deskripsi

Karet (Hevea Brasiliensis) merupakan komoditas terbesar kedua di Indonesia setelah minyak sawit dengan tingkat produksi mencapai 3.13 juta ton pada 2022. Karet biasanya diambil getahnya sebagai komoditas utama, namun bagian pohon lainnya kurang termanfaatkan, salah satunya adalah biji karet. Biji karet memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai alternatif bahan baku utama dalam pembuatan tempe. Diketahui bahwa biji karet mengandung karbohidrat; protein kasar; dan lemak kasar yang tinggi, masing-masing 15-17%; 21-34%; dan 40-68% sehingga memiliki prospek yang baik sebagai bahan baku pangan dan pakan.

 

Melihat potensinya yang besar untuk sebagai bahan baku pangan alternatif, biji karet juga memiliki tantanga tersendirin yaitu kandungan zat anti gizi berupa asam sianida (HCN) yang berbahaya apabila dikonsumsi manusia. Maka dari itu asam sianida dalam biji karet harus dihilangkan atau diturunkan terlebih dahulu hingga mencapai batas aman maksimum kadar yang boleh dikonsumsi, yaitu dibawah 20 mg/kg. Adaopun proses penghilangan asam sianida menggunakan proses perendaman dan variasi pemanasan yaitu pengukusan dan perebusan sehingga dapat diterapkan ke dalam proses pengolahan sederhana. 

 

Gambar 1. Produk Tempe Berbahan Baku Biji Karet

 

Hasil dari pengujian kadar asam sianida setelah dilakukan perlakuan pemanasan menunjukkan bahwa proses perendaman dan pemanasan dapat menurunkan kadar asam sianida pada biji karet dengan hingga dibawah 20 mg/kg yaitu 15,985 mg/kg pada pengukusan dan 14,210 mg/kg pada perebusan dengan lama waktu 2 jam. Analisis proksimat terhadap kedua metode variasi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, namun didapati pada proses pengukusan kadar protein dan serat kasar sedikit lebih tinggi. Meskipun secara kandungan tidak ada banyak perbedaan, namun metode pengolahan juga dapat mempengaruhi bentuk dan tekstur biji karet sehingga penting untuk menjadi rujukan dalam menentukan metode pengolahan yang terbaik.   


Manfaat

1. Pemanfaatan biji karet dengan perlakuan pemanasan terbaik untuk bahan baku pangan 
2. Potensi biji karet sebagai bahan baku pembuatan tempe

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya