Penerapan Hazard Analisis Critical Control Points (HACCP) pada Proses Produksi Amplang di Kota Balikpapan

  • Fokus Riset: Pertanian dan Pangan

  • Ketua Peneliti: Anis Rohmana Malik, S.K.M., M.K.K.K. | Anggota : Novita Lizza Anggraini, S.K.M., M.P.H., Mayati Isabella, M.T.
  • Tahun Penelitian: 2023

Deskripsi

Amplang merupakan makanan ringan dengan bahan utama terbuat dari daging ikan. Karakteristik amplang memiliki rasa yang gurih dengan warna kecoklatan. Bahan baku amplang terdiri dari daging ikan, tepung, telur ayam, air bersih, minyak goreng, dan bumbu- bumbu seperti garam, gula pasir, lada, penyedap rasa, soda kue, dan bawang putih. Proses pembuatan produk ini dimulai dari penggilingan daging ikan, pencampuran semua bahan baku sehingga menjadi adonan, pencetakkan dilakukan di meja khusus terbuat dari stainless dengan permukaan datar dan tidak mudah terkelupas , dan memasak amplang ini dilakukan dengan cara digoreng di wajan penggorengan yang besar, lalu ditiriskan. Setelah penirisan hingga dingin, dilakukan penyortiran produk, pengemasan lalu didistribusikan.

 

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun informan pada penelitian ini adalah pemilik dan karyawan dari UMKM X yang bertugas dalam menangani proses produksi amplang dari tahap penyimpanan daging ikan sampai pada tahap pengemasan.Hasil perumusan tahapan HACCP menunjukkan bahwa yang menjadi titik kritis yaitu pada proses penggilingan daging ikan. Pada hasil laboratorium diperoleh bahwa hasil sampel ikan yang telah melalui proses penggilingan tidak terdapat kontaminasi bakteri, namun dalam tindakan pencegahan perlu dilakukan pembersihan alat penggiling setelah selesai dilakukan proses penggilingan untuk menghindari kontaminasi bakteri, fisik, atau kimia. Hal ini dikarenakan alat terbuat dari besi dan kemungkinan akan terjadi proses korosi pada alat jika tidak dijaga atau dibersihkan dengan baik.

 

Pada perkembangan HACCP, terdapat 7 prinsip dasar yang perlu diperhatikan berdasarkan penelitian (Kurniawan, 2016), yaitu;

  1. Prinsip 1, analisis bahaya atau penetapan bahaya (bahan/kondisi bahaya) dan risiko penetapan bahaya, serta risiko yang berhubungan dengan bahan pangan mulai dari pemeliharaan, penanganan, pemilihan bahan baku, pengelolaan, distribusi, hingga sampai ke tangan konsumen.
  2. Prinsip 2, menetapkan titik kendali kritis (CCP/ Critical Control Point), yang diperlukan untuk mengendalikan bahaya yang telah diidentifikasi.
  3. Prinsip 3, menetapkan batas kritis (Critical Limit), yang harus dipenuhi untuk setiap CCP yang telah ditetapkan
  4. Prinsip 4, menetapan prosedur pemantauan untuk setiap CCP dan batas kritis, termasuk pengamatan, pengukuran dan pencatatan.
  5. Prinsip 5, menentukan tindakan koreksi yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan terhadap CCP dan batas kritis dari hasil pemantauan.
  6. Prinsip 6, menetapkan prosedur penyusunan sistem pencatatan yang efektif sebagai dokumentasi dari rancangan HACCP.
  7. Prinsip 7, menetapkan prosedur verifikasi untuk menyakinkan, bahwa sistem HACCP sudah dilakukan secara efektif.

 

Berdasarkan hasil pengujian bakteri pada setiap proses produksi amplang ikan di UMKM X sudah memenuhi syarat SNI 7763:2013. UMKM X telah melaksanakan system HACCP dengan baik. Untuk menjaga dan meningkatkan kondisi yang sudah ada pemilik disarankan memilih pemasok bahan baku ikan segar yang juga menerapkan system keamanan pangan dan personal hygiene. Selain itu, layout dari tempat produksi lebih tertata dengan mempertimbangkan 5R/5S, sehingga dapat mencegah terjadinya kontaminasi terhadap bahan baku produk dan keamanan perkeja UMKM X.


Manfaat

Untuk mengetahui gambaran HACCP pada proses produksi amplang di UMKM Kota Balikpapan sehingga bisa turut memberikan masukan dan memajukan UMKM, khususnya di bidang pembuatan amplang Kota Balikpapan

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya