Balikpapan – Tim peneliti dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) berhasil mengembangkan sensor elektrokimia super sensitif untuk mendeteksi hydrocortisone (HC), steroid yang umum digunakan untuk mengatasi peradangan. Temuan ini menjadi angin segar bagi dunia olahraga dan kesehatan, karena hydrocortisone memiliki potensi efek samping serius, termasuk sindrom Cushing, dan rawan disalahgunakan untuk meningkatkan performa atlet.
Penelitian yang dipimpin Hizkia Alpha Dewanto, S.T., M.Sc., dari Program Studi Teknik Material dan Metalurgi ITK ini memanfaatkan elektroda Boron Doped Diamond (BDD) yang dimodifikasi dengan nanopartikel cobalt oxide (CoONPs). Uniknya, nanopartikel tersebut dibuat dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa), sehingga prosesnya lebih ramah lingkungan. BDD dikenal sebagai material elektroda yang kuat, tahan korosi, dan stabil dalam berbagai kondisi. Namun, permukaannya yang “terlalu pasif” membuatnya perlu dimodifikasi agar lebih responsif. Di sinilah CoONPs berperan – ukurannya yang sangat kecil (rata-rata 1,72 nm) memberi luas permukaan ekstra untuk mempercepat transfer elektron dan meningkatkan sensitivitas deteksi. Hasilnya, sensor mampu mendeteksi HC dengan puncak arus oksidasi tinggi pada potensial +0,75 V, jauh mengungguli elektroda karbon konvensional.
Dengan desain yang portabel dan biaya operasional rendah, sensor ini berpotensi digunakan di pusat pelatihan olahraga, rumah sakit, atau bahkan langsung di arena pertandingan untuk memantau kadar HC secara cepat. Teknologi ini juga membantu mencegah penyalahgunaan steroid dan melindungi kesehatan atlet. Saat ini, hasil penelitian telah diajukan ke jurnal nasional terakreditasi Sinta 2 dan sedang tahap under review. Tim juga tengah menyiapkan pengembangan screen-printed electrode (SPE) untuk membuat sensor yang lebih praktis dan siap diproduksi massal. Ke depan, fokus penelitian akan diarahkan pada pengujian batas deteksi, uji selektivitas terhadap senyawa lain, dan validasi di lapangan. “Kami ingin teknologi ini bisa segera dipakai dan memberi manfaat nyata, tidak hanya di laboratorium,” tegas Hizkia. Dengan terobosan ini, ITK menunjukkan komitmennya menghadirkan riset inovatif yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, sekaligus membuktikan bahwa teknologi canggih bisa lahir dari bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.
Penulis: Tim Riset Elektrokimia ITK
Penelitian ini bermanfaat untuk mendeteksi hydrocortisone secara cepat, akurat, dan ramah lingkungan, sehingga membantu pencegahan penyalahgunaan steroid serta melindungi kesehatan masyarakat.