Seiring meningkatnya adopsi kendaraan listrik, tantangan utama yang muncul adalah pengelolaan limbah baterai yang memiliki umur pakai terbatas. Tanpa strategi daur ulang yang efektif, baterai bekas dapat menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. Penelitian ini mengevaluasi kemudahan pembongkaran (Ease of Disassembly) paket baterai menggunakan metode Ease of Disassembly Metric (eDiM) untuk memahami bagaimana desain komponen—seperti modul, konektor, pengaman, dan casing—mempengaruhi proses perbaikan, penggunaan kembali, dan daur ulang.
Muqimuddin,S.T., M.T. dan Tim penelitiannya Melalui pengukuran eDiM dan Difficulty Rating yang mempertimbangkan jumlah konektor, jenis alat, waktu pembongkaran, dan aksesibilitas, penelitian menemukan bahwa faktor seperti jenis konektor dan kebutuhan alat khusus sangat memengaruhi tingkat kesulitan pembongkaran. Hasil integrasi kedua pendekatan ini juga ditemukan bahwa suatu komponen yang memiliki waktu pembongkaran yang lama belum tentu menyatakan kesulitan pembongkaran. Ini terbukti pada pembongkaran screw dari top cover, waktu pembongkarannya lama namun sebenarnya proses ini mudah. Hal ini dilihat dari accesibility, positioning dan force yang rendah.

Dari hasil analisis juga diperoleh rekomendasi desain yang lebih mudah dibongkar, seperti penggunaan konektor tanpa alat khusus (Gambar C, D, G, H), peningkatan ukuran komponen (Gambar A dan B) , dan pengurangan pengikat permanen (Gambar E dan F). Temuan ini mendukung pengembangan desain baterai yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam pengelolaan sumber daya.
Tim Peneliti:
1. Ir. Muqimuddin, S.T.,M.T. (Teknik Industri/JTI)
2. Ir. Gad Gunawan, S.T.,M.T. (Teknik Mesin/JTI)
3. Muhamad Imron Zamzani, S.T., M.T. (Teknik Industri/JTI)
4. Dr. Eng. Ir. Dutho Suh Utomo, S.T., M.T. (Teknik Industri/UNMUL)
1. Penelitian ini berperan penting dalam memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan dengan menawarkan metode yang dapat meningkatkan efisiensi dalam pembongkaran dan pengolahan limbah baterai.
2. Dari perspektif industri, penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi produsen kendaraan listrik dalam merancang paket baterai yang lebih ramah terhadap proses pembongkaran. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka dalam hal perawatan dan daur ulang baterai. Kemudian, hasil penelitian ini juga dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang mendukung penerapan desain produk yang lebih berkelanjutan.
3. Selain itu, diharapkan akan ada peningkatan kesadaran mengenai pentingnya desain baterai yang lebih mudah dibongkar, serta adanya inovasi dalam teknologi manufaktur yang dapat mendukung keberlanjutan industri kendaraan listrik di masa depan.