Pemanfaatan Limbah Kulit Nanas sebagai Adsorben Air Asam Tambang

  • Fokus Riset: Smart City

  • Ketua Peneliti: Ismi Khairunnissa Ariani | Anggota : Eka Masrifatus Anifah S.T., M.Sc., Riza Hudayarizka B.Sc., M.Sc
  • Tahun Penelitian: 2023

Deskripsi

Air asam tambang (AAT) memiliki nilai pH rendah serta kandungan logam Fe dan Mn yang tinggi. Air limbah pertambangan dapat mencemari lingkungan perairan jika dibuang ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Kandungan Fe dan Mn pada badan air yang tercemar air asam tambang dapat menyebabkan kematian biota perairan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia. Adsorpsi merupakan salah satu metode pengolahan yang dapat digunakan untuk menyisihkan Fe dan Mn pada air asam tambang. Beberapa kelebihan metode adsorpsi yaitu ekonomis, efisiensi penyisihan tinggi, operasional yang mudah dan dapat menyisihkan logam berat pada rentang pH yang luas tergantung jenis adsorbatnya. Proses adsorpsi membutuhkan adsorben sebagai zat penyerap, dimana adsorben dapat dibuat dari limbah biomassa. Keuntungan menggunakan biomassa sebagai adsorben yaitu ketersediaannya yang melimpah, biaya terjangkau, kemudahan operasional serta ramah lingkungan. Teknik adsorpsi mampu dilakukan dengan menggunakan bioadsorben yang didapatkan dari biomassa seperti kulit nanas.

 

Kulit nanas yang digunakan berasal dari Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara, Berdasarkan BPS Kalimantan Timur (2015), Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan sentra penanaman buah nanas di Kalimantan Timur. Produksi buah nanas di Kota Balikpapan sebesar 746 ton pada tahun 2019. Pada proses pengolahan nanas menghasilkan limbah berupa batang, tajuk, daun dan kulit sebesar 50%, dimana kulit nanas sendiri menyumbang 29-40% dari total berat. Kulit nanas mengandung selulosa 23,39%, hemiselulosa 42,72% dan lignin 4,03% yang dapat mengikat ion logam seperti Fe dan Mn. Proses karbonisasi diperlukan untuk meningkatkan daya adsorpsi. Karbonisasi mampu membuka pori-pori adsorben dengan menghilangkan zat yang mudah menguap. Selain karbonisasi, aktivasi diperlukan untuk memperbesar luas permukaan penyerapan adsorben. Aktivasi dapat dilakukan secara kimia dengan menggunakan senyawa seperti asam sulfat, asam klorida, natrium hidroksida, kalium hidroksida. Aktivasi mampu meningkatkan luas permukaan serta menghilangkan zat pengotor pada adsorben.

 

Hasil penelitian tahun ini membuktikan bahwa karbon aktif dari kulit nanas dapat menurunkan konsentrasi Fe dan Mn, serta menaikkan pH air asam tambang. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan dampak terhadap pengelolaan lingkungan yang berdasarkan teknologi (smart environment) sebagai upaya perlindungan berkelanjutan sumber daya air yang mendukung kehidupan perkotaan. Rencana penelitian selanjutnya adalah  implementasi proses pengolahan air asam tambang secara pilot-scale dan pembuatan prototipe sebelum diaplikasikan di salah satu industri pertambangan.

 


Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan dampak terhadap pengelolaan lingkungan yang berdasarkan teknologi (smart environment) sebagai upaya perlindungan berkelanjutan sumber daya air yang mendukung kehidupan perkotaan.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya