Optimisasi Sumber Daya Air, Energi, dan Pangan untuk Masa Depan Berkelanjutan

  • Fokus Riset: Energi

  • Ketua Peneliti: Vridayani Anggi Leksono | Anggota : Sigit Rahmat Rizalmi; Alvin Muhammad ‘Ainul Yaqin; Jules Alva Yeremia Lembong
  • Tahun Penelitian: 2024

Deskripsi

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya alam, tim peneliti dari Institut Teknologi Kalimantan berhasil mengembangkan strategi optimisasi multi-objektif untuk menjaga ketersediaan sumber daya air, energi, dan pangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyeimbangkan pemanfaatan sumber daya dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi.

 

Dengan pendekatan pemrograman matematis, penelitian ini menganalisis keterkaitan antara sektor air, energi, dan pangan serta kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia dapat mengurangi konsumsi sumber daya yang berlebihan tanpa mengorbankan produktivitas ekonomi. Misalnya, dengan strategi optimisasi yang diusulkan, penggunaan air dan energi dapat dikurangi secara signifikan dibandingkan dengan tingkat produksi saat ini.

 

Menyongsong Masa Depan dengan Keseimbangan Sumber Daya

Masalah menipisnya sumber daya alam kini menjadi sorotan utama di seluruh dunia. Penelitian ini menyoroti pentingnya mengelola keterkaitan antara air, energi, dan pangan, yang dikenal dengan konsep water-energy-food nexus (WEFN). Indonesia, dengan permintaan yang tinggi pada ketiga sektor tersebut, dihadapkan pada tantangan untuk memastikan bahwa sumber daya yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan mendatang.

 

Pendekatan optimisasi multi-objektif yang digunakan oleh tim peneliti tidak hanya menekan konsumsi sumber daya, tetapi juga memaksimalkan PDB dari sektor-sektor ini. Sebagai contoh, dengan menggunakan model optimisasi, konsumsi minyak bumi bisa ditekan hingga 1,699 juta barrel, jauh di bawah ketersediaan saat ini yang mencapai 4,17 miliar barrel.

 

Model dan Hasil

Peneliti menggunakan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pusat Statistik, serta FAO untuk mengembangkan model optimisasi yang mempertimbangkan data historis dari tahun 2021-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi listrik yang optimal hanya memerlukan 78,994 MWh, sementara produksi pangan dapat dipertahankan pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik.

 

Hasil optimisasi ini juga menunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat mempertahankan ketersediaan sumber daya alam sambil memaksimalkan pertumbuhan ekonomi. Produksi pangan misalnya, dapat disesuaikan tanpa mengurangi ketersediaan komoditas penting seperti buah-buahan, protein, dan sayuran.

 

Dampak pada Kebijakan Publik dan Pembangunan Berkelanjutan

Penelitian ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan terkait pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (SDG 8), konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12), serta aksi iklim (SDG 13). Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan, sambil tetap menjaga pertumbuhan ekonomi. Alokasi sumber daya dan hasil optimisasi menunjukkan bagaimana distribusi energi, air, dan pangan dapat diatur untuk mencapai hasil yang lebih efisien.

 

 

Gambar 1. Diagram Sankey Alokasi Sumber Daya pada Berbagai Sektor

 

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan pengelolaan sumber daya, serta memberikan solusi praktis bagi pemerintah dan sektor industri dalam memastikan keberlanjutan sumber daya alam Indonesia.


Manfaat

-

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya