Optimasi Metode Capping untuk Meningkatkan Kekuatan Beton: Perbandingan Antara Capping Sulfur dan Capping Kapur pada Pengujian Tekan 7, 14, dan 28 Hari

  • Fokus Riset: Pendukung

  • Ketua Peneliti: Hendro Susilo, S.T. | Anggota : Adhe Paramita, S.T., Teo Lukmanul Hakim, S.KM
  • Tahun Penelitian: 2023

Deskripsi

Dalam upaya meningkatkan keandalan dan masa pakai struktur beton, perbandingan antara prosedur capping sulfur dan capping kapur dalam pengujian tekan beton telah dilakukan. Temuan pengujian pada hari ke-28 mengungkapkan perbedaan menarik antara kedua metode ini.

 

Pengujian tekan beton merupakan tahap penting dalam menentukan kekuatan tekan beton yang akan digunakan dalam konstruksi. Namun, pemilihan metode capping yang sesuai sangat penting untuk memastikan temuan yang akurat dan representatif. Prosedur capping adalah teknik yang digunakan untuk melapisi permukaan benda uji beton guna mencapai distribusi gaya tekan yang merata dan mencegah kerusakan akibat distribusi beban yang tidak merata.

 

 

 

Gambar 1 Sampel Capping Sulfur dan Capping Kapur

Dalam penelitian yang kami lakukan, kekuatan tekan beton dianalisis dengan menggunakan dua metode capping yang berbeda yaitu capping sulfur dan capping kapur pada hari ke 7, 14, dan 28. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang menarik dalam perkembangan kekuatan beton yang dihasilkan oleh kedua metode capping selama periode pengujian yang diamati sebagai berikut:

1. Pada Hari ke-7: Beton yang menggunakan capping sulfur memiliki rata-rata kekuatan tekan sebesar 222,67 Kg/cm2, sedangkan beton yang menggunakan capping kapur memiliki rata-rata kekuatan tekan sebesar 221,67 Kg/cm2. Perbedaan ini sangat kecil, menunjukkan efektivitas relatif yang serupa antara kedua metode pada tahap awal pengerasan.

2. Pada Hari ke-14: Beton yang menggunakan capping sulfur mengalami peningkatan kekuatan dengan rata-rata 276,33 Kg/cm2, sementara beton yang menggunakan capping kapur memiliki rata-rata kekuatan tekan sebesar 279,67 Kg/cm2. Perbedaan ini juga cukup kecil, tetapi cenderung menguntungkan capping kapur.

3. Pada Hari ke-28: Pada tahap akhir pengujian, perbedaan yang signifikan terlihat. Beton yang menggunakan capping sulfur memiliki rata-rata kekuatan tekan sebesar 296 Kg/cm2, sedangkan beton yang menggunakan capping kapur memiliki rata-rata kekuatan tekan yang jauh lebih tinggi, yaitu 350 Kg/cm2. Perbedaan ini mencerminkan efektivitas capping kapur dalam meningkatkan kekuatan beton pada tahap akhir pengerasan

 

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa capping kapur secara signifikan lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan beton dibandingkan dengan capping sulfur selama periode uji tekan 7, 14, dan 28 hari. Pada hari ke-7, perbedaan tidak signifikan, tetapi pada hari ke-14 dan terutama pada hari ke-28, capping kapur menghasilkan peningkatan yang lebih besar dalam kekuatan beton Kesimpulan ini memiliki pertimbangan praktis untuk rekan sejahwat yang focus kepada pengujian mutu beton konstruksi, dimana penggunaan capping kapur menjadi salah satu opsi yang dapat digunakan untuk menguji kuat beton.


Manfaat

a. Mengetahui pengaruh penggunaan kapur capping pada uji kuat tekan beton, sehingga memperoleh kuat tekan beton optimal.

b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam melakukan uji tekan beton.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya