IKN merupakan Ibu Kota Nusantara yang terletak di Kabupaten Kutai Negara dan Penajam Paser Kalimantan Timur Indonesia. Pada pembangunan infrastruktur IKN mengadopsi konsep Smart City. Salah satu konsep Smart City yang diadopsi oleh pembangunan berkelanjutan Ibukota Nusantara adalah dengan memperbaiki infrastruktur di kota tersebut. Sesuai dengan pidato Presiden Joko Widodo pada G20 di Bali, salah satu hal yang berkaitan dengan transportasi adalah penggunaan energi listrik sebagai bahan baku transportasi yang berkelanjutan. Keberlangsungan jangka panjang sebuah sarana transportasi merupakan sebuah hal penting yang harus diperhatikan untuk keberlangsungan IKN pada saat ini. Salah satu sistem Transportasi yang mendukung adalah perencanaan strategis Smart Transportation-Hub. Di Wilayah IKN, Smart Transporation Hub sangat dibutuhkan, mengingat Ibu Kota Nusantara membuat semua sistem transportasinya berbasis mobil listrik (search engine). Sistem Smart Transportation-Hub ini dilakukan juga untuk mendukung pembangunan berkelanjutan Ibukota Nusantara.
Smart Transportation Hub merupakan salah satu sistem transportasi yang menghubungkan satu kota ke kota lain, dengan kata lain disebut tempat transit (Hub) dan tempat mengisi bahan bakar (listrik) dan akomodasi di suatu kota ke kota lainnya di wilayah IKN. Hub tersebut dapat dijadikan sebagai tempat untuk berjualan dan UMKM untuk meningkatkan pemasaran produk mereka, karena dilengkapi fasilitas ramah lingkungan, dan teknologi yang memadai. Penelitian ini dilakukan untuk membantu perencanaan strategis kebijakan Smart Transportation-Hub untuk mendukung sistem transportasi yang ramah Lingkungan, dan menjadi salah satu tempat dalam mendukung peningkatan ekonomi bagi masyarakat di wilayah IKN, khususnya UMKM digital (smart economy), dan mendukung keberlangsungan Smart City bagi IKN. Kebijakan Strategis Smart Transportation Hub digunakan untuk pembangunan budaya dan praktik pelaksanaan kegiatan masyarakat (citizen centered Policy) Kebijakan strategis ini juga mengatur aktivitas mobilitas masyarakat dan membantu perekonomian masyarakat. Penelitian ini dilakukan pada Ibukota Nusantara khususnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara, dan diharapkan penelitian ini mamapu untuk memberikan masukan kebijakan terkait pembangunan berkelanjutan Ibukota Nusantara, serta memberikan masukan dan kontribusi untuk pembangunan Ibukota Nusantara, khususnya dalam bidang transportasi.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Minimum Spanning Tree. Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan pengolahan data dengan Minimum Spanning Tree ini dalah sebagai berikut ini : Melakukan pengambilan data peta IKN dan jarak antara titik setiap daerah khususnya di tahapan I yaitu Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara (KIPP). Tahapan selanjutnya dalah Melakukan pembentukan Graf awal dari data peta IKN di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pencarian Minimum Spanning Tree dari Graf yang diperoleh dengan menggunakan Algoritma Prim (manual) dan melakukan perhitungan komputasi menggunakan software Python. Selanjutnya adalah melakukan perbandingan hasil antara pencarian MST menggunakan Algoritma Prim dengan Graf peta Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara. Hasil dari penelitian ini didapatkan perbandingan antara jumlah bobot awal graf sebelum dan sesudah melakukan Minimum Spanning Tree. Sehingga dari hasil penelitian ini didapatkan jumlah Hub yang terbaik dan jarak antara hub satu dengan lainnya agar implementasi hub tersebut berjalan dengan efektif dan efisien.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebijakan startegis dalam pembangunan berkelanjutan Ibukota Nusantara. Pembangunan yang dibahas adalah pembangunan sarana transportasi, dan penelitian ini mengambil data pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara (KIPP). Tahapan awal dari penelitian ini adalah menentukan titik lokasi dari peta pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara, berikut ini merupakan peta persebaran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara.
Gambar 1. Peta Persebaran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara
Titik-titik pada peta persebaran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara ini dijadikan lokasi-titik-titik inti dari alur jalan dan distribusi dari setiap transportasi, sehingga titik-titik tersebut memiliki bobot. Berikut ini merupakan jarak km antara titik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara.
Tabel 1. Titik dan Hasil Bobot dari Algoritma Prim
No |
Sisi |
Jarak (Kilometer) |
1 |
G-D |
0,5 |
2 |
H-F |
0,5 |
3 |
F-I |
0,5 |
4 |
E-G |
0,8 |
5 |
F-E |
1 |
6 |
K-N |
1 |
7 |
H-J |
1,5 |
8 |
J-L |
1,5 |
9 |
M-J |
1,5 |
10 |
M-K |
1,75 |
11 |
O-C |
2 |
12 |
C-B |
2,5 |
13 |
A-B |
2,5 |
Dari Hasil perhitungan dengan minimum spanning tree didapatkan jumlah hub yang dibutuhkan suatu persebaran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara adalah sebagai berikut ini.
Tabel 2. Jumlah Hub dari Hasil Algoritma Prim
Titik Lokasi |
Jumlah Hub |
|
Mako+Hunian Paspampres |
1 |
|
Subden TNI |
||
Kantor Istana Negara |
2 |
|
Perkantoran Kemenko/Sharing Office |
||
Bank Indonesia |
||
Marketing Gallery/Bukit bendera |
||
Plaza Ceremoni |
1 |
|
Hunian Apartemen ASN/TNI/Polri |
||
Hunian Tapak menteri |
1 |
|
Isatana Wapres |
||
Hunian Apartemen ASN/TNI/Polri (9) |
1 |
|
Plaza Bhineka Titik Nol |
||
Kantor Otorita IKN |
1 |
|
Mesjid Raya |
1 |
|
Hunian Tenaga kerja Konstruksi |
1 |
Model Kebijakan dengan menggunakan Minimum Spanning Tree didapatkan 13 titik persebaran lokasi pemberhentian kendaraan listrik yang masing-masing memiliki jarak antara titk persebaran, dan terdapat 9 hub untuk tempat pengisian bahan bakar kendaraan listrik
Berdasarkan hasil penelitian, maka model kebijakan dengan minimum spanning tree adalah didapatkan 13 titik lokasi persebaran peta pemberhentian kendaraan listrik untuk di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibukota Nusantara, dan akan diusulkan untuk pembuatan 9 Hub untuk tempat pengisian bahan bakar listrik pada kendaraan listrik tersebut.
Untuk membantu pembangunan dan Perencanaan IKN