Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi momentum bagi pelaku usaha di Kalimantan Timur sebagai kawasan penyangga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Merujuk data BPS Tahun 2020, penggunaan internet oleh pelaku usaha industri mikro dan kecil (IMK) di Indonesia baru mencapai 16.39%, dimana pengguna terbanyak masih berada di Pulau Jawa 72,49%, sedangkan Kalimantan hanya 4.09%. Rendahnya tingkat literasi dan pengalaman digital IMK menjadi salah satu penyebab rendahnya penggunaan internet untuk pengembangan bisnis. Pelaku usaha perlu terus dikembangkan kualitas dan keterampilan, terutama dalam literasi dan pengalaman digital sebagai kontributor perilaku digital yang berorientasi bisnis. Kota Balikpapan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Tahun 2008-2028 merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Kawasan Andalan dan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET). Sehingga Balikpapan sebagai kawasan penyangga IKN memiliki peran penting dalam skala nasional dan perlu mendapat dukungan dari sumber daya manusia yang terampil. Penggunaan internet bagi pelaku usaha tidak hanya untuk pemasaran/ penjualan produk/jasa, tapi juga promosi/iklan, pembelian bahan baku, pencarian informasi dan sarana melakukan pinjaman fintech.
Perilaku digital menjadi salah satu faktor pendorong yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pelaku usaha. Saluran digital merupakan salah satu cara efektif meningkatkan produktivitas, namun masih banyak pelaku usaha yang literasi digital dan pengalaman digitalnya masih rendah. Oleh karena itu, study tentang pengaruh literasi digital dan pengalaman digital terhadap perilaku digital penting dilakukan untuk mendukung penerapan konsep smart economy di Kota Balikpapan.
Variabel dalam penelitian ini adalah literasi digital, pengalaman digital dan perilaku digital. Penelitian mengambil sampel pelaku usaha mikro dan kecil di Kawasan Industri Kecil Somber. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Sebelumnya, uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas indikator dan variabel latennya. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode structural equation model (SEM) dengan alat analisis WarpPLS 8.0. Instrumen pengujian yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, analisis jalur dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji inner model pengaruh langsung didapatkan bahwa literasi digital dan pengalaman digital masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku digital. Selanjutnya, literasi digital dan pengalaman digital mampu menjelaskan variance dari variabel tak bebas perilaku digital sebesar 48.6%.
Literasi digital adalah kemampuan memilah sumber informasi, menata ulang informasi yang ditemukan dan menyeleksi informasi yang relevan untuk kebutuhan bisnis. Pengalaman digital adalah penggunaan layanan teknologi yang memiliki desain visual menarik dan mampu memberi kesan positif kepada pelanggan. Penggunaan aspek visual dapat meningkatkan daya tarik dan pemahaman terhadap informasi yang disampaikan. Kemampuan pelaku usaha dalam penggunaan multimedia juga dapat memberi pengalaman yang lebih menarik dan interaktif bagi pelanggan. Selain itu, pengalaman digital dalam memilih layanan digital yang dapat diakses dimanapun saat dibutuhkan dan kestabilan akses layanan digital dapat mempengaruhi perilaku digital seseorang. Penggunaan internet yang stabil dapat memperlancar layanan terhadap pelanggan, seperti pemesanan, pembayaran, atau pengiriman.
Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendorong perilaku digital yang berorientasi bisnis diperlukan literasi digital dan pengalaman digital pelaku usaha dalam penggunaan perangkat digital yang aman dan layanan yang mudah digunakan dan dapat diakses dimanapun. Rekomendasi penelitian selanjutnya adalah meneliti variabel literasi digital dan pengalaman digital yang berpengaruh langsung terhadap kinerja bisnis.
1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang merefleksikan pengalaman digital, literasi digital, dan perilaku digital yang mempengaruhi kinerja bisnis di Kawasan Penyangga IKN.
2. Untuk menginisiasi penyusunan peta jalan penelitian smart economy dengan topik perwujudan ekonomi digital
3. Sebagai penelitian dasar, penelitian ini untuk menguji pengaruh literasi digital, pengalaman digital terhadap perilaku digital