Mengungkap Lapisan Rawan Longsor Di Bawah Permukaan Tanah Dengan Menggunakan Gelombang Mekanik

  • Fokus Riset: Smart City

  • Ketua Peneliti: Febrian Dedi Sastrawan
  • Tahun Penelitian: 2025

Deskripsi

 

Pembangunan akses jalan menuju Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menjadi prioritas untuk meningkatkan konektivitas akademik. Namun, kondisi geologi dan topografi di Kota Balikpapan, khususnya sekitar ITK, rentan terhadap ketidakstabilan lereng. Wilayah ini didominasi oleh batuan sedimen Tersier dengan jenis tanah lempung pasiran yang ekspansif dan mudah mengalami pergerakan massa tanah. Fenomena longsor sering terjadi akibat curah hujan tinggi dan perubahan penggunaan lahan. Oleh karena itu, analisis bidang gelincir diperlukan untuk mengidentifikasi zona lemah yang berpotensi merusak infrastruktur. Permasalahan utama dalam pembangunan jalan ini adalah potensi pergerakan tanah akibat kondisi geologi yang tidak stabil. Penentuan bidang gelincir menjadi faktor kritis dalam mendesain struktur jalan yang aman. Studi bawah permukaan di area ini masih terbatas, sehingga diperlukan kajian lebih lanjut dengan metode geofisika untuk memetakan bidang gelincir secara akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kedalaman dan geometri bidang gelincir berdasarkan rekaman gelombang bias menggunakan metode seismik refraksi, menentukan karakteristik lapisan bawah permukaan, serta memberikan rekomendasi teknis guna meminimalisir risiko longsor. Metode seismik refraksi digunakan dengan konfigurasi standar untuk mengukur kecepatan gelombang P (Vp) di berbagai kedalaman. Akuisisi data dilakukan dengan geophone 24 kanal dan sumber gelombang berupa palu berat atau ledakan kecil. Data yang diperoleh diolah menggunakan perangkat lunak analisis seismik untuk mendapatkan profil kecepatan gelombang dan interpretasi bidang gelincir berdasarkan perubahan kecepatan signifikan. Teknik analisis meliputi: Inversi Tomografi Seismik untuk menentukan distribusi kecepatan gelombang dalam tanah, Analisis First Break Picking untuk memperoleh waktu tiba gelombang pertama, dan Pemodelan Kecepatan 2D untuk pemetaan struktur bawah permukaan. Diharapkan penelitian ini menghasilkan model bawah permukaan yang menunjukkan keberadaan, kedalaman, serta geometri lapisan bidang gelincir, sebagai dasar perencanaan geoteknik guna memastikan stabilitas jalan ITK.

 

 

Gambar1.  Model Lapisan Bawah Permukaan Berdasarkan Cepat Rambat Gelombang Bias

 

perbedan nilai kecepatan rambat gelombang disebabkan oleh perbedaan jenis lapisan tanah.  Secara umum menurut peta geologi regionala lembar Balikpapan dan pengamatan di lapangan tanah penutup daerah kampus ITK yang didominasi oleh podsolik merah kuning yang merupakan lapisan lapuk yang tidak terkonsolidasi dengan baik. Lapisan lapuk menunjukkan nilai permeabilitas yang rendah, yang mengakibatkan terbatasnya aliran air tanah dan akumulasi air tersimpan di dalam pori-pori material tersebut. Di bawah lapisan ini terdapat material lempung pasiran dengan karakteristik kedap air. Sifat fisik ini menyebabkan rendahnya kemampuan infiltrasi dan retensi air yang tidak optimal, sehingga mempengaruhi kondisi mekanik tanah dan menghambat perkembangan sistem perakaran tanaman, khususnya vegetasi berakar dalam seperti pepohonan. Ketiadaan vegetasi pepohonan atau akar tanaman pada lapisan ini menyebabkan tidak adanya penguatan alami yang dapat menahan pergeseran tanah atau tanah longsor, sehingga baik dari kondisi geologi regional, morfologi tanah dan topografi area penelitian cukup relevan menunjukkan bahwa daerah penelitian terdapat bidang gelincir dan lebih berpotensi terjadi longsoran.

 

Berdasarkan hasil penampang kecepatan 2D yang tertera pada Gambar 1 dan kedalaman bidang gelincir oleh (Wisnadi dkk, 2018) menjelaskan bahwa kedalaman bidang gelincir yang berpotensi terjadi tanah longsor memiliki kedalaman kurang lebih 10 hingga 30 meter pada kondisi geologi dan topografi yang berbeda - beda tiap lokasi penelitian. Sedangkan, dilokasi penelitian jalan masuk kampus ITK mendapatkan hasil pada kedalaman lempung pasiran yang dianggap dapat terjadi longsoran dan terdapat bidang Gelincir di kedalaman kurang lebih 15 m.

 

 

 

Anggota :

1. Meidi Arisalwadi
2. Rahmania


Manfaat

Bahan Kajian dalam Perencanaan Infrastruktur dan Konstruksi

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya