Sampah merupakan permasalahan nasional yang memerlukan perhatian serius, termasuk di Kota Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Peningkatan jumlah penduduk akibat pembangunan IKN berdampak pada peningkatan volume sampah. TPAS Manggar sebagai satu-satunya tempat pemrosesan sampah di Balikpapan menghadapi tantangan besar, dengan volume sampah harian mencapai 350–400 ton dan diprediksi akan penuh pada tahun 2026. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan sistem kebijakan pengelolaan TPAS Manggar menggunakan metode sistem dinamis. Hasil simulasi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan volume sampah antara lain volume sampah masuk, jenis sampah (organik dan anorganik), kapasitas zona aktif dan zona mati, serta emisi gas metana.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 24 variabel pembentuk causal-loop diagram dan 36 variabel pembentuk model stock-flow diagram. Simulasi kondisi eksisting memperlihatkan bahwa kapasitas zona aktif TPAS Manggar akan penuh pada tahun 2033, ditandai dengan nilai zona aktif yang bernilai -0,29. Kondisi ini mengindikasikan perlunya intervensi kebijakan.
Oleh karena itu, dikembangkan empat skenario kebijakan: teknologi incinerator, TPST 3R, sosialisasi-edukasi, dan skenario gabungan antar ketiganya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kombinasi antara zona aktif pada skenario gabungan antar ketiganya bernilai paling besar, yang berarti kekurangan zona aktif paling sedikit untuk menampung sampah jika dibandingkan skenario lainnya dengan nilai sebesar -0,19, serta menghasilkan gas metana paling besar dengan nilai 4.897.711.713 kg per tahun yang dapat menjadi energi alternatif.
Anggota :
Ir. Mochamad Sulaiman, S.Pd., M.MT.,
Bayu Nur Abdallah, S.T., M.T.,
Ir. Christopher Davito Prabandewa Hertadi, S.Si., M.T.,
Destyana Putri Syaharani, S.T.
Sebagai bahan kajian dalam menerapkan kebijakan pengelolaan sampah di TPAS Manggar atau dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan