ITK Kembangkan Evolusi Sistem Informasi Kekayaan Intelektual

  • Fokus Riset: Smart City

  • Ketua Peneliti: Ika Lestari
  • Tahun Penelitian: 2025

Deskripsi

Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melalui Sentra Kekayaan Intelektual (Sentra KI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengelolaan hasil penelitian dan inovasi para sivitas akademika. Sentra KI berperan sebagai wadah strategis untuk membantu peneliti, dosen, maupun mahasiswa dalam mendaftarkan hasil karya mereka agar memperoleh perlindungan hukum dari negara.

 

Sejak awal berdirinya, Sentra KI ITK telah mengembangkan sebuah Sistem Informasi Kekayaan Intelektual yang berfungsi untuk mengelola data pendaftaran dan memfasilitasi proses administrasi. Sistem tersebut cukup membantu, namun dalam perkembangannya masih ditemukan sejumlah keterbatasan. Beberapa fitur penting seperti kelengkapan field input data untuk pendaftaran ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) belum tersedia secara optimal. Akibatnya, sebagian besar pengajuan KI masih harus dilakukan dengan memanfaatkan Google Form dan Excel. Hal ini tentu kurang efektif karena belum ada alur pengajuan yang jelas serta feedback yang terstruktur.

 

Lebih lanjut, sistem yang ada sebelumnya hanya dirancang untuk mengakomodasi dua jenis KI, yaitu paten dan hak cipta. Padahal saat ini Sentra KI ITK telah menerima dan memproses empat jenis pengajuan, yaitu paten, hak cipta, merek, dan desain industri. Dengan meningkatnya variasi pengajuan tersebut, kebutuhan akan sistem yang lebih terintegrasi dan fungsional menjadi sangat mendesak.

 

Menjawab tantangan tersebut, Sentra KI ITK bersama tim peneliti melakukan evolusi perangkat lunak untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas sistem yang ada. Evolusi ini mencakup perbaikan backend dan frontend dengan penerapan teknologi terkini seperti React, Tailwind, Axios, dan Redux. Penggunaan teknologi modern ini diharapkan mampu memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, mempercepat proses pengajuan, serta menghadirkan antarmuka yang lebih interaktif dan responsif.

 

Dalam proses pengembangannya, tim peneliti menggunakan pendekatan Waterfall Methodology. Metode ini dipilih karena mampu memberikan alur kerja yang terstruktur, mulai dari analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, hingga tahap verifikasi dan pemeliharaan. Dengan alur yang jelas, pengembangan sistem dapat dilakukan sesuai jadwal serta memenuhi target yang ditetapkan sejak awal.

 

Penelitian ini memiliki urgensi yang tinggi bagi ITK. Dengan sistem yang lebih efisien, diharapkan dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pengajuan, mempercepat proses administrasi, serta meningkatkan pemahaman sivitas akademika mengenai pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual. Hal ini sejalan dengan visi ITK dalam mendorong budaya riset dan inovasi yang produktif sekaligus melindungi hak kekayaan intelektual peneliti.

 

Adapun rencana luaran dari penelitian ini tidak hanya berupa implementasi sistem informasi baru, tetapi juga publikasi akademik. Tim menargetkan publikasi pada jurnal nasional terakreditasi peringkat 4 serta artikel ilmiah di laman web LPPM ITK. Selain itu, sistem informasi yang dikembangkan diproyeksikan mencapai Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) level 4, yakni tahap prototipe yang telah diuji dalam skala laboratorium.

 

Dengan adanya pengembangan ini, Sentra KI ITK diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, transparan, dan akurat. Ke depan, sistem ini juga berpotensi menjadi model pengelolaan Kekayaan Intelektual bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia, khususnya dalam mendukung inovasi, penelitian, dan pengembangan teknologi yang berdaya guna.


Manfaat

Manfaat dari pengembangan Sistem Informasi Kekayaan Intelektual ITK ini adalah terciptanya layanan yang lebih efisien, cepat, dan terstruktur dalam proses pengajuan KI, sehingga mampu mengurangi kesalahan administrasi, mempercepat verifikasi data, serta memberikan transparansi alur pendaftaran bagi sivitas akademika. Selain itu, sistem ini mendukung pengelolaan berbagai jenis KI—paten, hak cipta, merek, dan desain industri—secara terpadu, sehingga peneliti, dosen, maupun mahasiswa dapat lebih mudah memahami mekanisme perlindungan KI sekaligus meningkatkan produktivitas riset dan inovasi yang berdaya saing.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya