Pemilihan konsep kota merupakan salah satu aspek yang penting dalam perencanaan pembangunan kota. Tidak hanya penting untuk level kawasan sekitar, kota juga berperan penting dalam membentuk lingkungan dan sosial ekonomi pada level global (Mori & Christodoulou, 2012) Konsep Smart-City berdasar pada prinsip integrasi antara sistem yang terkait dengan layanan dalam membantu kehidupan masyarakat di lingkungan perkotaan. Konsep ini berbagai keunggulan dalam menyelesaikan masalah perkotaan dan menjadi semakin populer baik dalam literatur ilmiah hingga praktik kebijakan internasional (Albino, Berardi, & Dangelico, 2015). Pengembangan kawasan perkotaan baik oleh pengembang swasta maupun oleh pemerintahan saat ini telah memformulasikan perencanaan kotanya menggunakan konsep smart city.
Konsep Smart-City sejatnya masih terus berkembang dan literatur mengenai ukuran dan cakupan masih sangat terbatas dengan konteks yang cukup dinamis sesuai dengan latar belakang pengembangan kota tersebut. Oleh sebab itu, studi terkait Smart-City masih sangat penting tidak hanya berkontribusi pada lingkup nasional namun juga pada lingkup global.
Kami menyusun penelitian ini untuk mengidentifikasi persepsi dan intensi masyarakat untuk tinggal pada kota berkonsep Smart-City berdasarkan karakteristik persepsi individual. Model enam karakter Smart-City mengadopsi riset yang disajikan oleh (Giffinger, Fertner, Kramar, & Kalasek, 2007), terdiri atas aspek ekonomi, masyarakat, tata kelola, mobilitas, lingkungan, dan kualitas hidup. Selanjutnya model penelitian ini turut memotret hubungan antara persepsi terhadap niatan untuk tinggal pada Smart-City. Idealnya perwujutan konsep dan pengembangan kota turut melibatkan masyarakat karena masyarakatlah yang nantinya akan tinggal dan hidup di kota tersebut.
Penelitian kami menemukan bahwa masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap kota yang memiliki konsep smart city. Seluruh dimensi yang terdiri atas dimensi ekonomi, masyarakat, tata kelola, mobilitas, lingkungan, dan kualitas hidup dipersepsikan positif dan mendorong masyarakat untuk berniat atau berintensi untuk tinggal di kota dengan konsep smart city.
Temuan dari penelitian ini bermanfaat bagi pembuat kebijakan dalam perencanaan pembangunan perkotaan agar dapat sesuai dengan aspirasi dan persepsi dari masyarakat. Selain itu penelitian ini juga menjadi penelitan awal bagi penelitian selanjutnya untuk lebih mengetahui terkait persepsi masyarakat terkait smart city