BALIKPAPAN – Empat mahasiswa Teknik Kelautan atas nama Muhammad Adhy, Jumat Amin, Muhammad Said Ibrahim, dan Muhammad Ikhsan Shiddiq merancang sebuah tangki gelombang yang dinamakan HYDROSENSE (Hydrodynamic Sensing for Improved Wave Tank). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Institut Teknologi Kalimantan dan berlangsung sejak Mei hingga Oktober 2023.
Sebagai mahasiswa Teknik Kelautan, pengetahuan tentang gelombang merupakan hal yang mutlak untuk diketahui. Gelombang merupakan energi yang dipindahkan melalui air dan dapat ditemukan hampir pada semua bagian lautan. Replikasi kondisi lautan dibutuhkan agar para mahasiswa di bidang Teknik Kelautan mampu mendapatkan gambaran tentang proses pembangkitan dan penjalaran gelombang. Proses ini memerlukan penelitian yang bertahap, validasi yang mendetail, serta pengetesan berulang. Untuk itulah tim peneliti dari Teknik Kelautan mencanangkan untuk mendesain HYDROSENSE yang dapat digunakan sebagai alat peraga di Teknik Kelautan.
Pada tahun sebelumnya, sudah dihasilkan WTOP-1: Wave Tank Ocean Prototype-1 yang dibangun dengan dimensi 110 x 35 x 35 cm. Sebagai penyempurnaan desain WTOP-1, pada tahun 2023 dibangun versi terbaru tangki gelombang berukuran lebih panjang, yakni 250 x 20 x 25 cm. Beberapa pembaharuan juga dilakukan meliputi penggantian bilah gelombang, penambahan sensor tinggi dan kecepatan gelombang, penambahan slope pantai, dan penempatan prototipe bangunan pelindung pantai.
Gambar 1. Desain HYDROSENSE
Gelombang pada HYDROSENSE dibangkitkan dengan speed control bertegangan 6-10 Volt dan menghasilkan ketinggian geombang yang bervariasi. Dengan tinggi tangki 25 cm, kedalaman air yang dapat disimulasikan adalah pada rentang 10 – 12 cm. Ketinggian dan kecepatan gelombang dibaca melalui sensor yang ditempatkan pada sisi tangki, sementara hempasan gelombang yang sebelumnya terpantul pada sisi tangki mampu diredam oleh slope sepanjang 50 cm dengan tinggi 15 cm.
Penelitian ini juga menjadi bagian dari tugas akhir mahasiswa yang mengambil topik terkait gelombang. Di antaranya penelitian Muhammad Said Ibrahim berjudul Studi Desain Oscillating Water Column menggunakan Software Simulasi ANSYS Fluent, Muhammad Ikhsan Shiddiq berjudul Analisis Transmisi Gelombang pada Submerged Breakwater dengan CFD, Jumat Amin berjudul Perancangan Maws-Detech sebagai Alat Ukur Tinggi dan Kecepatan Gelombang menggunakan Arduino Uno untuk Wave Tank, dan penelitian Muhammad Adhy dengan judul Optimasi Desain Prototipe Breakwater menggunakan Wave Tank. Diharapkan dengan tersedianya HYDROSENSE, kualitas dan kuantitas riset terutama yang berkaitan dengan hidrodinamika gelombang dan interaksinya terhadap struktur dapat terus ditingkatkan.
Manfaat penelitian ini adalah menyempurnakan WTOP-1: Wave Tank Ocean Prototype-1 yang sudah dibangun sebelumnya. Tangki gelombang ini ke depannya dapat digunakan untuk kebutuhan perkuliahan maupun riset lanjutan yang membutuhkan wahana simulasi gelombang. Dari produk yang dikerjakan, diharapkan dapat bermanfaat untuk menunjang riset-riset lainnya yang berkaitan dengan perancangan bangunan laut terutama yang erat hubungannya dengan hidrodinamika gelombang.