Kota Balikpapan sebagai salah satu kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dihadapkan pada tantangan besar dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih. Peningkatan jumlah penduduk akibat migrasi serta pembangunan infrastruktur pasca pemindahan IKN menyebabkan kebutuhan air bersih terus meningkat. Tingkat kehilangan air atau Non-Revenue Water (NRW) menunjukkan angka yang cukup tinggi, yaitu mencapai 25,85%. Kondisi ini berdampak pada rendahnya efisiensi distribusi dan menunjukkan adanya kesenjangan antara sistem distribusi air bersih yang tersedia dengan kebutuhan aktual masyarakat. Sehingga pada tahun 2022 cakupan pelayanan air bersih baru mencapai 80,07%.
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa terdapat 17 variabel yang mempengaruhi pendistribusian air bersih yang kemudian dikelompokkan ke dalam tiga (3) sub model, yaitu sub-model kebutuhan air bersih, sub-model distribusi air, dan sub-model ketersediaan air bersih. Dari tiga sub model yang didapat kemudian dibangun sebuah model diagram sebab-akibat. Dari model diagram sebab-akibat kemudian dikembangkan menjadi sebuah model Stock-Flow Diagram dengan 54 variabel pembentuknya. Hasil verifikasi dan validasi model menunjukkan bahwa model simulasi sudah dapat dinyatakan mewakili kondisi real.
Hasil simulasi menunjukkan adanya dinamika signifikan pada distribusi air bersih. Selama tahun 2023 hingga 2035, panjang pipa meningkat dari 1,4 juta meter menjadi 1,6 juta meter, namun konsumsi air bersih justru menurun menjadi 23,67 juta m³ pada 2029 dan 23,15 juta m³ pada 2035. Dari tiga skenario yang dirancang, skenario 3 dengan peningkatan laju perbaikan pipa sebesar 4,2% per tahun dan peningkatan jumlah pelanggan 1,47% per tahun terbukti paling efektif. Skenario ini mampu menurunkan tingkat kebocoran pipa dan meningkatkan jangkauan distribusi secara signifikan.
Anggota :
1. Bayu Nur Abdallah, S.T., M.T.
2. Ahmad Jamil, S.Si., M.T.
3. Lasti Ningsih
4. Aminah
Sebagai bahan pertimbangan, usulan, dan informasi bagi instansi terkait dalam rangka pengambilan keputusan terhadap proses pendistribusian air bersih di Kota Balikpapan.