Estimasi Kesehatan Baterai Lithium Ion pada Sepeda Listrik menggunakan Metode Pengukuran Hambatan Dalam

  • Fokus Riset: Energi

  • Ketua Peneliti: Riza Hadi Saputra, S.T., M.T | Anggota : Muhammad Ridho Dewanto, S.T., M.T.
  • Tahun Penelitian: 2023

Deskripsi

Dalam konteks perkembangan penggunaan transportasi di Indonesia yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu, terdapat kecenderungan yang signifikan dalam penggunaan kendaraan bermotor, yang umumnya menggunakan bahan bakar fosil. Hal ini disebabkan oleh kenyamanan dan efisiensi yang diberikan oleh transportasi bermotor dalam memfasilitasi mobilitas individu dengan kecepatan yang relatif tinggi. Dampak dari peningkatan penggunaan kendaraan bermotor ini adalah semakin menipisnya persediaan bahan bakar fosil yang memiliki dampak negatif pada lingkungan dan keseimbangan ekosistem global. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengembangkan alternatif transportasi yang ramah lingkungan. Salah satu pendekatan yang diusulkan adalah penggunaan sepeda listrik dengan sistem penggerak berupa motor Brushless DC (BLDC) dengan kapasitas 36 Volt 350-Watt, didukung oleh sumber daya baterai sebesar 36 Volt 10 Ah. Konfigurasi ini membuat sepeda listrik untuk mencapai kecepatan rata-rata sekitar 31 Km/jam. Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji performa baterai 36 Volt 10 Ah dalam konteks jarak tempuh dan waktu tempuh maksimal. Untuk mencapai tujuan ini, dua variabel uji eksperimen digunakan, yaitu uji jalan sepeda listrik tanpa beban dan uji jalan sepeda listrik dengan beban 70kg. Pada uji jalan tanpa beban, hanya satu percobaan dilakukan, di mana hasilnya menunjukkan waktu tempuh sebesar 600 menit dan jarak tempuh sejauh 330,1 Km. Namun, baterai tidak habis selama percobaan ini, sehingga tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, uji jalan sepeda listrik tanpa beban hanya dilakukan sekali. Pada uji jalan sepeda listrik dengan beban 70kg, dilakukan enam percobaan yang mencakup pengukuran variabel jarak tempuh, tegangan pada baterai, dan hambatan dalam baterai. Hasil yang diperoleh menunjukkan variasi dalam jarak tempuh, dengan jarak terjauh mencapai 53,1 km dan jarak terdekat sejauh 50,7 km. Waktu tempuh juga bervariasi, dengan waktu terlama mencapai 160 menit dan waktu tercepat sebesar 151 menit. Tegangan baterai bervariasi dari 31.316 Volt pada percobaan pertama hingga 31.850 Volt pada percobaan keenam. Selain itu, nilai hambatan dalam baterai juga menunjukkan peningkatan sekitar 0.0001 ohm dari satu percobaan ke percobaan berikutnya, mulai dari 0.1132 ohm hingga 0.1139 ohm. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan baterai pada sepeda listrik mengindikasikan bahwa seiring berjalannya waktu dan pemakaian yang semakin lama, nilai tegangan dan hambatan dalam baterai cenderung meningkat, sementara jarak tempuh dan waktu tempuh cenderung berkurang. Oleh karena itu, penggunaan metode hambatan dalam merupakan pendekatan yang efektif untuk menilai kesehatan baterai dalam konteks penelitian ini.


Manfaat

1. Memahami metode estimasi state-of-health pada baterai di sepeda Listrik dengan menggunakan metode pengukuran hambatan dalam.

2. Menjadi bahan acuan bagi penelitian berikutnya untuk mengestimasi variabel lainnya dengan metode yang berbeda.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi yang melakukan estimasi state-of-health pada baterai lithium-ion.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya