Distribusi Vertikal Fasa Kristal Mineral Tanah di Kariangau Berdasarkan Analisis XRD

  • Fokus Riset: Energi

  • Ketua Peneliti: Rizka Lestari, S.T., M.Eng
  • Tahun Penelitian: 2025

Deskripsi

Sumber gambar: Internet

 

Kariangau, Kalimantan Timur merupakan wilayah dengan dinamika geologi yang komplek dan aktivitas pembangunan yang pesat. Salah satu aspek penting ynag belum banyak dikaji adalah karakteristik minerologi tanah berdasarkan kedalaman. Komposisi mineral, terutama fasa kristal, berperan penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia tanah, seperti kestabilan lereng. Namun, hingga kini belum tersedia data komprehensif mengenai variasi mineral tanah secara vertikal di wilayah. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah kurangnya informasi mengenai sebaran fasa kristal mineral tanah pada berbagai kedalaman lapisan. Ketidaktahuan ini menyulitkan upaya pemanfaatan dan konservasi tanah secara optimal, terutama dalam konteks pembangunan bagi perusahaan.

Metode yang digunakan adalah analisis X-Ray Diffraction (XRD) pada empat sampel tanah dari kedalaman berbeda. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi puncak difraksi mineral, menghitung persentase relatif, dan menginterpretasikan hubungan distribusi mineral dengan proses geologi.

 

Gambar 1. Kondisi tanah berbagai kedalaman pad 1 titik yang sama

 

Hasil analisis menujukkan, di wilayah Kariangau yang didominasi oleh mineral quartz (54,80–82,70%) yang bersifat stabil, keras, dan tidak reaktif, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap kekuatan struktur tanah dan daya dukung lahan untuk pembangunan. Keberadaan berlinite dengan persentase tinggi pada kedalaman 11,5–12 m (34,80%) menunjukkan lapisan tanah dalam yang relatif stabil secara mekanik, meskipun perbedaan komposisi antar lapisan dapat menimbulkan heterogenitas sifat tanah. Sebaliknya, kandungan magnesium sulfate yang cukup tinggi pada kedalaman dangkal (2,5–3 m) 27,30% berpotensi memengaruhi kestabilan volumetrik tanah akibat sifatnya yang larut dan higroskopis, serta dapat meningkatkan risiko degradasi material konstruksi. Mineral lempung seperti kaolinite dan mineral oksida besi seperti goethite yang bervariasi antar lapisan umumnya bersifat non-ekspansif dan stabil, namun dapat mengalami penurunan kekuatan saat kondisi jenuh air. Secara keseluruhan, kondisi mineralogi tanah di Kariangau pada dasarnya layak untuk pembangunan pelabuhan, dengan catatan diperlukan perencanaan teknis yang tepat seperti penggunaan pondasi dalam, sistem drainase yang baik, serta perlindungan struktur terhadap serangan sulfat guna mengantisipasi potensi tanah longsor dan memastikan kestabilan jangka panjang. Profil ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan lahan, evaluasi risiko geoteknik, serta perencanaan wilayah.

 

Tim Peneliti :
1.Rizka Lestari, S.T., M.Eng (Teknik Kimia/JTIP/ITK)
2. Rizka Ayu Yuniar, S.T., M.T (Teknik Kimia/JTIP/ITK)
3. Adhe Paramita, S.T., M.T (UPA Labterpadu/ -/ ITK)

 

 


Manfaat

1. Menyediakan data dasar mineralogi tanah berbasis kedalaman
Artikel ini memberikan informasi komprehensif mengenai komposisi dan distribusi fasa kristal mineral tanah pada berbagai kedalaman di wilayah Kariangau, yang selama ini masih terbatas. Data ini dapat menjadi rujukan awal (baseline data) bagi penelitian lanjutan serta pengelolaan sumber daya tanah secara ilmiah.
2. Mendukung evaluasi risiko geoteknik dan kestabilan lahan
Identifikasi mineral dominan seperti kuarsa, berlinite, dan magnesium sulfat memungkinkan pemahaman yang lebih baik terhadap sifat fisik dan kimia tanah, termasuk potensi perubahan volumetrik dan kestabilan lereng. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai dasar dalam analisis risiko geoteknik pada kegiatan pembangunan dan infrastruktur.
3. Menjadi acuan perencanaan dan pengelolaan lahan bagi perusahaan dan pemangku kepentingan
Profil mineralogi tanah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan, pemilihan metode konstruksi, serta strategi konservasi tanah yang berkelanjutan, khususnya di kawasan dengan aktivitas pembangunan yang pesat seperti Kariangau.

 

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya