Analisis Sebaran Frekuensi Alami Tanah Dan Ketebalan Lapisan Batuan Sedimen Berdasarkan Data Microtremor Di Area Kampus Institut Teknologi Kalimantan

  • Fokus Riset: Smart City

  • Ketua Peneliti: Febrian Dedi Sastrawan | Anggota : Meidi Arisalwadi dan Rahmania
  • Tahun Penelitian: 2023

Deskripsi

Institut Teknologi Kalimantan (ITK) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri Baru yang berdiri di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012. ITK Sebagai Kampus Baru sampai saat ini masih melakukan pembangunan gedung sarana dan prasaranan penunjang kegiatan pendidikan. Gedung-gedung yang dibangun adalah Gedung bertingkat yang memberikan beban pada tanah. Proses pembangunan gedung bertingkat harus memperhatikan daya dukung tanah di daerah pembangunan, untuk mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan pada Gedung yang dibangun. Secara geologi kondisi daerah ITK yang tersusun oleh Formasi Kampung Baru merupakan daerah yang sangat mudah mengalami deformasi sehingga memiliki daya dukung tanah yang rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya dukung tanah adalah merencanakan penanaman tiang pancang hingga mencapai lapisan batuan keras. Pemetaan ketebalan lapisan batuan sedimen di daerah ITK sangat penting dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kedalaman tiang pancang yang digunakan pada bagunan. Hal ini dikarena lapisan batuan keras berada dibawa lapisan batuan sedimen. Selain melakukan pemetaan lapisan batuan sedimen, hal lain yang diperlukan adalah melakukan pemetaan frekuensi alami tanah yang dapat digunakan untuk sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan struktur rangka bagunan. Ketebalan lapisan batuan sedimen dan nilai frekuensi alami tanah dapat diketahui dengan melakukan penelitian menggunakan metode microtremor. Hasil penelitian sementara menunjukan nilai frekuensi alami tanah di area penelitian berkisar antara 1-7 Hz.

 

Gambar Model Lapisan Bawah Permukaan Area Kampus Institut Teknologi Kalimantan

 

Berdasarkan Nilai Frekuensi alami tanah diperoleh Model geologi konseptual sebaran lapisan sedimen dibuat berdasarkan data pengukuran microtremor sebanyak 23 titik pengukuran dengan jarang antar titik adalah 200 meter. Pengukuran dilakukan di area kampus ITK seluas 800 m x 1200 m. Pengukuran microtremor dilakukan dengan menggunakan seismometer pasi Gemini dengan durasi pengukuran selama 30 menit untuk setiap titik pengukurannya. Alat seismometer yang digunakan mengukur 3 komponen arah datangnya gelombang yaitu 2 arah horizontal Utara– Selatan dan Timur – Barat serta satu komponen horisontal up – down. Hasil pengukuran diolah untuk memperoleh nilai frekuensi dominan atau frekuensi alami tanah (f0dan digunakan untuk menghitung ketebalan lapisan sedimen di setiap titik.

 

Nilai ketebalan lapisan sedimen (h) dihitung dengan menggunakan persamaan h= Vs304f0, dengan Vs30 adalah kecepatan gelombang geser pada kedalaman 30 meter dan  f0 merupakan nilai frekuensi alami, untuk Nilai Vs30 diperoleh dari peta Vs30 regional dari website USGS. Nilai ketebalan lapisan sedimen (h) setiap titik pengukuran di modelkan kedalam model geologi konseptual sebaran lapisan sedimen. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pemodelan diketahui ketebalan lapisan sedimen bervariasi antara 11 m – 54 m di setiap titik. Lapisan sedimen yang paling tebal berada di bagian Timur area pengukuran dengan ketebalan 24-54 m.


Manfaat

Data Dukung Pembangunan

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya