Penelitian ini mengevaluasi kondisi perkerasan pada ruas Jalan Soekarno Hatta Km 1–4 di Balikpapan, yang merupakan koridor strategis dengan intensitas lalu lintas tinggi, didominasi kendaraan berat pengangkut barang. Beban berulang, tingginya muatan sumbu kendaraan, serta kondisi tanah dasar yang tidak stabil telah memicu berbagai bentuk kerusakan perkerasan sehingga diperlukan penilaian sistematis menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Survei lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan, mengukur tingkat keparahan, dan menentukan luasan kerusakan pada setiap segmen sepanjang 100 meter. Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung density, deduct value, corrected deduct value, dan nilai PCI guna menentukan kondisi perkerasan secara kuantitatif.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kerusakan yang paling dominan adalah edge cracking sebesar 17,61%, depression sebesar 15,91%, dan corrugation sebesar 15,34%. Ketiga jenis kerusakan tersebut menunjukkan adanya penurunan kapasitas struktural sekaligus gangguan fungsi permukaan jalan. Kerusakan lain seperti weathering/ravelling, potholes, longitudinal–transverse cracking, dan patching juga ditemukan dalam persentase yang cukup signifikan, mencerminkan kombinasi permasalahan terkait mutu konstruksi awal, karakteristik tanah dasar, serta peningkatan beban lalu lintas dari kendaraan berat.
Nilai PCI pada setiap segmen menunjukkan variasi kondisi yang cukup besar. Rata-rata nilai PCI untuk Km 1 dan Km 3 adalah 63 yang dikategorikan fair, sedangkan Km 2 dan Km 4 memiliki nilai PCI rata-rata masing-masing 48 dan 43 yang termasuk kategori poor. Beberapa segmen bahkan mengalami kerusakan sangat parah, seperti PCI mencapai 0 pada STA 0+600–0+700 yang menunjukkan kegagalan struktural total. Variasi kondisi ini memperlihatkan adanya akumulasi distress akibat beban lalu lintas berat, ketidakstabilan tanah dasar, serta kurangnya tindakan pemeliharaan tepat waktu. Secara keseluruhan, temuan penelitian memperkuat pernyataan bahwa umur layanan perkerasan sangat dipengaruhi oleh frekuensi pembebanan, kualitas lapis perkerasan, dan efektivitas strategi pemeliharaan yang diterapkan.
Berdasarkan hasil evaluasi, penelitian ini menyimpulkan bahwa kondisi perkerasan pada ruas Km 1–4 tidak lagi mampu memberikan kinerja optimal sebagai prasarana transportasi utama. Kerusakan yang timbul menunjukkan kebutuhan mendesak untuk dilakukan tindakan pemeliharaan dan rehabilitasi yang terarah guna mencegah kerusakan lebih lanjut dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Penelitian ini juga menegaskan pentingnya pemantauan kondisi jalan secara berkala melalui metode kuantitatif seperti PCI sehingga pemangku kepentingan dapat menetapkan prioritas penanganan secara lebih efektif.
Tim Peneliti:
1. Tri Hardiyanti Asmaningrum, S.Pd., M.T. (Rekayasa Keselamatan/FRTI)
2. Muhamad Imron Zamzani S.T., M.T. (Teknik Industri/FRTI)
3. Mayati Isabella, S.T., M.T. (Rekayasa Keselamatan /FRTI)
4. Friber (Rekayasa Keselamatan /FRTI)
5. Radja Nikra Achmad (Rekayasa Keselamatan /FRTI)
1. Mengetahui jenis dan klasifikasi kerusakan jalan Soekarno Hatta Km 1-5, Balikpapan, serta mengetahu penyebab kerusakan dari jenis kerusakan yang sudah di analisis.
2. Menjadi bahan acuan bagi penelitian berikutnya yang ingin meneruskan metode Pavement Condition Index (PCI), untuk membantu menentukan prioritas tindakan pemeliharaan serta waktu yang tepat untuk melakukan perbaikan. Hal ini dapat mengoptimalkan alokasi anggaran dan meningkatkan efisiensi manajemen jalan.
3. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang disebabkan oleh kerusakan jalan. Dengan demikian, rekomendasi perbaikan yang tepat dapat mengurangi kecelakaan, meningkatkan kenyamanan berkendara, serta mendukung kelancaran arus lalu lintas