Tim Peneliti ITK Lakukan Kajian Analisis Faktor Yang Memengaruhi Niat Keberlanjutan Pada Penggunaan Mobile payment Di Kota Balikpapan

  • 12 April 2022
  • Admin

Penelitian - Pembayaran non tunai dengan aplikasi mobile saat ini semakin berkembang di Indonesia. Terutama, merebaknya Pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan mobile payment. Tercatat total pengguna 158,6 juta  pada tahun 2021, dimana terjadi peningkatan sebesar 22% dari tahun sebelumnya (Data Statista, 2021). Adanya tren positif dalam penggunaan layanan sektor keuangan dan pembayaran non tunai akan bermanfaat untuk menyongsong ekonomi digital.

 

Peningkatan penggunaan mobile payment ini juga membuat fintech berlomba-lomba untuk membuat layanan baru. Diketahui pada tahun 2020 terdapat 43 layanan mobile payment yang diizinkan dan berlaku di Indonesia (DSResearch, Fintech Report 2020, 2020). Kemudian, hasil survei terhadap layanan mobile payment yang banyak digunakan menempatkan DANA, Gopay, Ovo, ShopeePay, dan LinkAja sebagai lima digital wallet terbaik. Selain itu, dari survei ini juga diketahui bahwa pengguna layanan mobile payment masih didominasi oleh masyarakat di Pulau Jawa. Sehingga, perlu penelitian lebih lanjut untuk menganalisis bagaimana niat keberlanjutan penggunaan layanan oleh masyarakat di luar Jawa, yang dalam penelitian ini diwakili oleh populasi masyarakat Kota Balikpapan.

 

Penelitian ini menggunakan model konseptual yang mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Shao, dkk pada tahun 2018. Terdapat 8 variabel yang digunakan dalam membuat hipotesis; mobility, customization, security, dan reputation, trust in the platform, variabel moderasi gender, variabel mediasi perceived risk, dan continuance intention. Untuk menganalisis hubungan variabel yang digambarkan dalam model konseptual pada Gambar 1, digunakan indikator-indikator yang berhubungan dengan masing-masing variabel.

 

 

Gambar Model Konseptual

Dalam penelitian ini, tim peneliti menggunakan 2 objek studi kasus, yaitu DANA dan ShopeePay. Masing-masing sejumlah 400 orang pengguna DANA dan ShopeePay di Kota Balikpapan terlibat sebagai responden dalam penelitian. Data yang terkumpul kemudian melalui 2 tahapan pengujian, yaitu uji data kuesioner dan uji model konseptual. Pada uji kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner untuk mengukur sejauh mana item pertanyaan mampu merepresentasikan pengukuran yang akan dilakukan serta menilai konsistensi dari data kuesioner yang diperoleh. Selanjutnya, uji model konseptual, dimana terdapat beberapa tahapan pengujian yang dilakukan yaitu uji validitas dan reliabilitas konstruk, pengukuran model struktural (nilai R2), dan uji signifikansi t-statistik. Setelah semua pengujian, tahapan akhir adalah melakukan interpretasi data.

 

Pada kedua objek studi kasus, hasil penelitian mengungkapkan bahwa variabel mobility, customization, security, dan reputation memiliki hubungan positif terhadap variabel trust pada perempuan dan laki-laki.  Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu. Namun, jika persepsi pengguna laki-laki dan perempuan dibedakan, maka ditemukan bahwa terdapat perbedaan pengaruh empat variabel tersebut terhadap trust pada kedua gender. Misalnya, pada DANA pengaruh customization pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan, pada ShopeePay pengaruh security pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan, dan pada ShopeePay pengaruh reputasi lebih tinggi pada pengguna perempuan. Ketiga hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dijabarkan oleh peneliti sebelumnya. Sementara itu, terdapat kesesuaian pada kedua objek studi kasus dengan hipotesis yang dikemukakan Shao dkk pada dampak mobility terhadap trust, dimana pengaruh yang dirasakan oleh pengguna perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Kemudian, pada hasil penelitian juga ditemukan bahwa faktor mobility, customization, security, dan reputation signifikan berpengaruh tidak langsung terhadap niat keberlanjutan penggunaan mobile payment melalui perantara trust. Sehingga faktor-faktor tersebut berdampak pada continuance intention apabila kepercayaan pengguna pada mobile payment telah terbangun. Untuk variabel perceived risk, ditemukan bahwa secara signifikan perceived risk tidak memiliki pengaruh negatif terhadap continuance intention. Hal ini disebabkan mayoritas responden pada penelitian ini merupakan pengguna mobile payment dengan rentang usia 17-25 tahun. Pada usia tersebut, pengguna belum memiliki tingkat kekhawatiran yang tinggi akan risiko (Malero, 2015). Hal ini berdampak pada hasil penelitian karena sebagian besar persepsi responden yang diteliti tidak terlalu memikirkan risiko yang timbul dari penggunaan mobile payment. Dari hasil penelitian ini diberikan juga beberapa rekomendasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan niat keberlanjutan dari penggunaan mobile payment. Adapun saran yang diberikan berhubungan dengan variabel mobility, security, customization, serta reputation.

 

LPPM - Institut Teknologi Kalimantan

Tim Peneliti:

  1. Sri Rahayu Natasia, S.Komp., M.Si., M.Sc.
  2. M. Gilvy Langgawan Putra., S.Kom., M.MT.
  3. Aidil Saputra Kirsan, S.ST., M.Tr.Kom.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya