Potensi Bus SUAM Mengatasi Kemacetan di Kota Balikpapan

  • 24 Desember 2021
  • Admin

Penelitian - Institut Teknologi Kalimantan yang berada di Kota Balikpapan perlu memperhatikan sistem transportasi untuk mengakomodasi pergerakan orang di dalam kota. Sistem transportasi yang baik dapat memudahkan masyarakat melakukan perjalanan. Kendala yang dihadapi kota-kota di Indonesia adalah pertumbuhan kendaraan pribadi yang tinggi sedangkan tidak diimbangi dengan pertumbuhan jalan baru yang menyebabkan kemacetan.

 

Kondisi kemacetan di ruas jalan perkotaan pada waktu-waktu tertentu telah terjadi di Kota Balikpapan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menurunkan kemacetan adalah dengan menerapkan sistem transportasi publik yang baik yang dapat digunakan oleh masyarakat. 

 

Balikpapan telah memiliki rencana tentang sistem transportasi publik yakni dengan menggunakan Bus atau dikenal dengan SAUM (Sistem Angkutan Umum Masal). SAUM direncanakan akan beroperasi di 6 koridor sesuai dengan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Balikpapan Tahun 2012 hingga 2032.

 

Namun, saat ini hanya 1 koridor yang menghubungkan Terminal Batu Ampar dengan Pelabuhan Penyeberangan Kariangau. Dengan belum beroperasinya seluruh koridor dari Bus SAUM, maka perlu dilakukan studi yang dapat mengilustrasikan peran Bus SAUM dalam mengalihkan masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi menuju Bus SAUM.

 

Tujuan dari penlitian yang dilakukan oleh tim dosen ITK adalah untuk mendapatkan potensi perpindahan masyarakat pengguna motor dan mobil berpindah menggunakan Bus SAUM berdasarkan kemampuan membayar dan kemauan membayar masyarakat Kota Balikpapan pengguna motor pribadi dan mobil pribadi. Dari peneitian ini pula didapatkan potensi pendapatan dan beban subsidi Pemerintah Kota Balikpapan dari operasional SAUM.

 

Penelitian ini diawali dengan melakukan survey kepada masyarakat pengguna motor dan mobil yang beraktifitas di sekitar koridor bus SAUM tentang karakteristik masyarakat, kemampuan membayar, dan kemauan membayar.

 

 

 

Kemampuan membayar didasarkan pada penghasilan bulanan, alokasi pendapatan untuk transportasi, dan frekuensi perjalanan. Dari hasil survey didapatkan masyarakat yang memilih menggunakan motor dikarenakan efiesiensi waktu dan tujuan perjalana lebih dari satu dan kenyaman adalah alasan mengapa masyarakat memilih menggunakan mobil pribadi. Kemampuan membayar untuk transportasi pengguna mobil lebih besar dibandingkan oleh kemampuan pengguna motor. Hal ini sesuai dengan rata-rata pendapatan pengguna mobil yang lebih dtinggi dibandingkan pengguna motor.

 

Kemauan membayar didapatkan persamaan dari pengguna motor dan mobil yakni lebih condong pada waktu tunggu yang singkat dan tarif yang lebih murah. Presentase tertinggi peralihan pengguna motor ke Bus SAUM adalah 79% dan dari pengguna mobil sebesar 80%. Namun dari hasil penelitian ini kedepan perlu dikembangkan untuk variabel-variabel lain selain tarif dan waktu tunggu untuk mendapat hasil yang sesuai dengan preferensi dari masyarakat. Berdasarkan hasil analisis pula didapatkan potensi omset dari operasional bus SAUM berkisar sebesar 30 Miliyar hingga 300 Miliyar dengan beban subsidi tahunan mencapai 100 Miliyar sesuai dengan probabilitas perpindahan moda.

 

Untuk mendukung sistem transportasi publik yang baik, Pemerintah Kota Balikpapan perlu menerapkan strategi dan kebijakan yang dapat menarik dan mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan public seperti penataan jalur pedestrian, jalur sepeda, penataan halte, kebijakan parkir, kenyamanan angkutan publik, ketepatan waktu, dan kebijakan-kebijakan lain yang mendukung transportasi publik dibandingkan moda transportasi pribadi.

 

LPPM - Institut Teknologi Kalimantan

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya