Pada umumnya dalam suatu kawasan mempunyai suatu permasalahan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungannya. Pada wilayah studi kami, Jl. Letjen Suprapto, pemukiman atas air di Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, merupakan kawasan pesisir yang menyebabkan terciptanya pola masyarakat yang kurang memperdulikan lingkungan dikarenakan masih banyaknya limbah pesisir yang berada di kawasan tersebut. Berdasarkan hasil survei di kawasan tersebut selain terdapat pemukiman juga terdapat Pelabuhan Speedboat sebagai jalur penghubung Balikpapan dan Penajam Paser Utara serta Pasar Terapung Kampung Baru Tengah. Hal ini mengakibatkan di kawasan tersebut memiliki kepadatan yang tinggi sehingga menimbulkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang limbah baik itu limbah organik maupun non organik yang berada pada permukaan air di bawah permukiman warga, yang menjadi permasalahan utama yaitu limbah non organik tidak bisa mengurai sehingga akan merusak ekosistem laut dan nantinya akan muncul masalah baru seperti sumber wabah penyakit akibat tumpukan limbah di kawasan tersebut.
Adapun solusi yang dapat dilaksanakan pada Pengabdian Masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di permukiman atas air di Kelurahan Baru Tengah yaitu melakukan kegiatan sosialisasi mengenai isu lingkungan beserta solusinya, kegiatan gotong royong bersama warga dalam membersihkan sampah, kegiatan pengolahan limbah non organik menjadi paving block dan pemberian buku saku yang berisikan tata cara dalam pembuatan paving block. Beberapa target yang harus dicapai yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan sekitar sehingga tidak ada lagi limbah di kawasan tersebut dan meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat mengenai pengelolaan limbah non organik menjadi paving block sehingga menjadi olahan yang bermanfaat dan bernilai serta dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Mengingat kondisi permukiman yang ada di permukiman atas air di Kelurahan Baru Tengah yang padat sehingga proses pembuatan paving block dilakukan di tempat terpisah yaitu di tempat terbuka. Kemudian dalam proses pembuatan tersebut dilakukan pengambilan video yang nantinya akan ditayangkan kepada masyarakat. Adapun alat yang digunakan adalah kuali (Wadah tahan panas), kayu/tongkat, cetakan paving block, cetok semen (pengaduk tahan panas), timbangan, korek, kayu bakar, sarung tangan, bak / ember. Bahan-bahan yang digunakan adalah sampah plastik (tidak termasuk yang berbahan dasar aluminium), abu batu, semen, oli, air.
Setelah diadakannya kegiatan pengelolaan limbah menjadi paving block, selanjutnya dilakukan sosialisasi melalui penayangan videoa dan tanya jawab serta masyarakat akan dibekali buku saku. Buku saku ini berisikan mengenai alat dan bahan serta tata cara atau metode pembuatan paving block berbahan dasar sampah anorganik (sampah plastik). Buku saku ini diberikan melalui Ketua RT 01 Kelurahan Baru Tengah dan akan disebarluaskan kepada masyarakat RT 01 Kelurahan Baru Tengah.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan