Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan mengadakan pelatihan pengolahan dan pemasaran UMKM di Kelurahan Karang Jati, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada tanggal 27 Februari hingga 17 April 2021 lalu. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata yang diusung oleh ITK sebagai penerapan nyata salah satu poin Tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dari kegiatan ini berhasil dilahirkan suatu brand produk kreatif dari masyarakat.
Ide ini awalnya muncul dari terdampaknya kondisi ekonomi masyarakat karena pandemi COVID-19. Protokol kesehatan yang harus dipatuhi menyebabkan masyarakat harus memutar otak untuk mengadaptasi usaha nya dengan menghadapi berbagai kondisi. Berdasarkan wawancara yang dilakukan Tim KKN dengan ketua RT 7 Kelurahan Karang Jati, terdapat banyak sekali warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Dikatakan juga pemasukan sehari-hari kebanyakan warga tidak tetap sehingga kebutuhan pokok sehari-hari tidak dapat terpenuhi. Pekerjaan serta pemasukan yang tidak konsisten melahirkan permasalahan ekonomi yang dialami warga. Maka dari itu muncul inisiatif dari Tim KKN yang dibimbing oleh Sri Rahayu Natasia, S.Komp., M.Si., M.Sc, dan Nur Fajri Azhar, S.Kom., M.Kom. untuk mengadakan pelatihan UMKM yang lebih modern dan fleksibel dengan kondisi pandemi tetapi tetap mudah untuk diaplikasikan.
Kegiatan sebelumnya dikoordinasikan oleh Reza Rizky Pratama dari Program Studi Teknik Perkapalan selaku ketua kelompok dan koordinator kegiatan dengan pihak RT 7. Secara garis besar, kegiatan ini dibagi kedalam dua tahap, yang pertama yaitu pemaparan dan diskusi dari Tim KKN dengan warga yang akan menjadi peserta pemberdayaan, dan yang kedua yaitu praktik usaha yang sudah direncanakan. Peserta yang mengikuti kegiatan adalah ibu-ibu warga RT 7 Kelurahan Karang Jati yang sudah dibantu untuk diarahkan sebelumnya oleh pihak RT. Pemaparan yang dilakukan yaitu rencana kegiatan yang akan dilakukan, pemberian materi terkait produksi, pengemasan, dan pemasaran, hingga penentuan produk. Pemberian materi ini dilakukan secara bergantian oleh anggota Tim KKN. Kevin Hosea Hasiholan Sirait dari Program Studi Teknik Perkapalan, Andika Jaya Effendi dari Program Studi Teknik Perkapalan dan Muhammad Rafi Renaldy dari Program Studi Teknik Perkapalan memberikan materi terkait produksi, Fahmi Zahrotama dari Program Studi Teknik Perkapalan memberikan materi terkait pengemasan, serta Husein Shahab dari Program Studi Teknik Perkapalan memberikan materi terkait pemasaran. Penentuan produk dilakukan bersama warga. Dari hasil diskusi bersama warga maka diputuskan untuk menjual 3 produk, yaitu Cimi-cimi, Sambel Tempe, dan Udang Medan. Produk ini kemudian dilabeli brand “ Tetangga Kilang “ karena lokasi tempat tinggal warga yang berdekatan dengan Kilang Minyak Kota Balikpapan.
Kegiatan dilakukan dengan praktik dari mulai pengolahan hingga penjualan produk. Sebelumnya dari Tim KKN sudah mensurvey lokasi yang dapat dijadikan mitra untuk pembelian alat dan bahan hingga penjualan. Ini ditujukan agar mempermudah penjualan yang akan dilakukan oleh warga. Setelah itu dilakukan praktek produksi dan pengemasan yang dibantu diarahkan oleh Feston Sandy Paribang dari Program Studi Teknik Perkapalan dan Aditian Pardamean dari Program Studi Teknik Material dan Metalurgi. Setelah selesai dilakukan pengemasan, lalu produk dititipkan ke beberapa kafe dan angkringan yang sudah disurvey sebelumnya yaitu Kopi Tuya di Kelurahan Gunung Pasir, Stand Makanan Yume, serta di Angkringan Tuman yang berlokasi di Dermaga Melawai. Desain dan label kemasan sendiri dibuat oleh Husein Shahab dari Program Studi Teknik Perkapalan. Selain desain kemasan, dibuat juga sebuah x-banner yang diberikan kepada warga untuk membantu pemasaran produk.
Warga RT 7 yang berpartisipasi sebagai peserta sangat antusias menyambut pemberdayaan yang diberikan. Dari kegiatan praktek penjualan didapatkan beberapa hasil evaluasi. Hasil evaluasi yang pertama berhubungan dengan jenis produk yang dijual, dimana Sambel Tempe dan Cimi-Cimi adalah produk yang paling laku dari produk makanan yang telah diproduksi sehingga disarankan untuk fokus pada produk tersebut. Hasil evaluasi yang kedua yaitu harga jual dari produk yang diberikan juga dinilai masih kurang mengundang pembeli sehingga Tim KKN menyarankan untuk memperkecil porsi atau menekan harga modal. Poin evaluasi berikutnya yaitu menambah varian rasa untuk produk cimi-cimi supaya menjadi inovasi yang menunjukkan ciri khas dari produk ini. Sebagai feedback dari peserta kegiatan, brand “ Tetangga Kilang “ ini akan dijadikan sebagai brand yang melabeli produk-produk usaha warga RT 7 Kelurahan Karang Jati. Dengan menggunakan satu brand yang sama, diharapkan dapat membantu mendorong pemasaran. Karena semakin sering nama ini muncul, maka masyarakat akan lebih mengenal brand ini. Program KKN yang diadakan berjalan lancar berkat dukungan dan kerja sama dari warga RT 7 Kelurahan Karang Jati sebagai peserta KKN. Diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini, warga dapat melanjutkan usaha yang dibuat sehingga menjadi solusi dari permasalahan ekonomi yang dimiliki.