Pengabdian Kepada Masyarakat “Pelatihan Pembuatan Biobriket Ramah Lingkungan Kelompok Masyarakat Petani Jagung (GAPOKTAN) Karang Joang-Balikpapan Utara Dalam Upaya Mendukung Pengembangan Energi Terbarukan”

  • 18 Oktober 2021
  • Admin

Briket menjadi salah satu bahan bakar alternatif yang dinilai efektif untuk menggantikan minyak dan gas bumi yang semakin langka. Hal itu dikarenakan briket dapat dibuat dari bahan baku yang murah dan teknologi pembuatannya sederhana. Briket bisa dibuat menggunakan bahan baku dari limbah-limbah pertanian seperti serbuk gergaji kayu, ampas kopi, tempurung kelapa, serbuk gergaji, jerami, sampah daun-daun kering dan buangan limbah organik lainnya (Musabbikhah, M., 2015, Onukak, I. E., 2017). Bahan-bahan berbasis limbah pertanian, hutan dan perkebunan tersebut mudah diperoleh di wilayah karang joang, Balikpapan Utara yang mayoritas penduduk nya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Hal ini menjadi potensi untuk diolah menjadi bahan yang bernilai tambah secara ekonomis. Briket adalah salah satu pilihannya.

 

Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditujukan untuk memecahkan permasalahan krisis energi yang diestimasi akan terjadi di masa mendatang, dengan beberapa pendekatan yang dilakukan bersama-sama sebagai berikut: (1) Berbasis kelompok petani, seluruh tahap dan jenis kegiatan yang akan dilakukan masyarakat lokal menggunakan studi kasus kelompok masyarakat petani jagung (GOPAKTAN), Karang jaoang Balikpapan Utara sebagai media belajar dan pendampingan, perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring kegiatan; (2) Komprehensif, program pengabdian masyarakat ini mengintervensi seluruh aspek untuk melakukan pelatihan bagi kelompok masyarakat petani jagung (GOPAKTAN), Karang Joang, Balikpapan Utara, dalam meningkatkan keahlian, ketrampilan, dan pengetahuan tentang teknik pembuatan biobriket berbahan dasar campuran limbah bonggol jagung/ampas kopi/serbuk gergaji kayu, melalui pelatihan, serta memperkuat kelompok masyarakat petani jagung sebagai wadah kegiatan melalui pendampingan; (3) Berbasis potensi lokal, peningkatan ketrampilan teknik pembuatan briket berbasis pada potensi lokal yang berupa limbah buangan hasil hutan dan pertanian yakni bonggol jagung, ampas kopi dan serbuk gergaji kayu. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat GAPOKTAN, yang berlokasi di Jl. PDAM, Karang Joang, KM 12, Kec. Balikpapan Utara. Peta lokasi wilayah tersebut ditunjukkan oleh hasil google map pada Gambar 1 sebagai berikut:

 

 

Gambar 1. Peta lokasi kegiatan pengabdian masyarakat berdasarkan Google Map (https://goo.gl/maps/ypoLN6J61FoPeiEy8)

 

Posisi lokasi kelompok petani jagung (GOPAKTAN), KM 12, Jl. PDAM, Karang Joang, Kec. Balikpapan Utara adalah pada 1°10'22.2" Lintang Selatan dan 116°53'45.6" Lintang Timur. Berdasarkan kuesioner pre-test yang diberikan diawal, hampir sebagian besar dari masyarakat kurang mengetahui tentang pengolahan limbah bonggol jagung. Pengolahan limbah bonggol jagung menjadi briket belum diketahui oleh masyarakat, bahkan kebanyakan baru mendengar kata briket dan kegunaan dari briket itu sendiri. Harapan kami dengan adanya pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan sampah organik menjadi biobriket ini masyarakat bisa lebih produktif dan lebih terinspirasi lagi untuk memanfaatkan limbah bonggol jagung yang selama ini hanya dibuang begitu saja. Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan yaitu (1) mitra (Kelompok Masyarakat Petani, GAPOKTAN KM 12, Karang Joang-Balikpapan Utara) belum banyak memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan limbah pertanian menjadi produk biobriket yang bernilai ekonomis. (2) mitra belum memiliki keterampilan dan pengalaman dalam pembuatan briket berbasis limbah pertanian. Biobriket ramah lingkungan berbahan dasar bonggol jagung/ampas kopi/serbuk gergaji kayu diharapkan dapat menjadi sebuah program baru untuk kelompok masyarakat petani sehingga dapat menjadi potensi yang bernilai ekonomis, dapat menjadi pengganti bahan bakar, dan menjadi salah satu solusi yang mampu meningkatkan pengetahuan, inisiatif, kreativitas, dan inovasi dalam pemanfaatan Limbah bonggol jagung menjadi briket kelompok masyarakat petani jagung (GAPOKTAN) KM 12, yang berlokasi di Jl. PDAM, Karang Joang, KM 12, Kec. Balikpapan Utara, Kalimantan Timur.

 

Program pembuatan briket berbahan dasar campuran 3 limbah yakni limbah bonggol jagung/Ampas Kopi/Serbuk Gergaji kayu merupakan program pemberdayaan untuk kelompok masyarakat petani jagung (GAPOKTAN), Karang Joang-Balikpapan Utara. Program pembuatan briket dilakukan sebagai bentuk pemanfaatan potensi limbah pertanian jagung yang ada di wilayah karang joang, KM 12, Balikpapan Utara yaitu mengolah limbah jagung dengan campuran ampas kopi dan serbuk gergaju kayu menjadi biobriket ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomis. Program pembuatan briket bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para kelompok petani (GAPOKTAN) dalam pembuatan briket. Program pembuatan briket memiliki beberapa tahapan, yaitu teknik penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan IPTEK yang dilaksanakan secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tahapan pertama adalah teknik penyuluhan yang dilakukan dengan memberikan sosialisasi mengenai pengertian briket, pemanfaatan limbah bonggol jagung, dan langkah-langkah pembuatan briket. Tahapan kedua adalah pelatihan pembuatan briket yang dilakukan dengan menggunakan metode learning by doing. Tahapan ketiga adalah pendampingan pembuatan briket yang dilakukan secara mandiri oleh kelompok masyarakat KM 12. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat telah didokumentasikan dan ditunjukkan pada Gambar 2.

 

 

Gambar 2. Dokumentasi kegiatan pelatihan pembuatan Biobriket Kelompok Masyarakat Petani Jagung (GAPOKTAN) Karang Joang-Balikpapan Utara.

 

Sedangkan, dokumentasi bahan baku yang digunakan untuk pembuatan biobriket pada kegiatan masyarakat ini ditunjukkan pada Gambar 3.

 

 

Gambar 3. Bahan Baku pembuatan biobriket. (a) Serbuk Arang Bonggol Jagung; (b) Serbuk gergaji kayu; (c) Serbuk Ampas Kopi; (d) Tepung tapioka sebagai bahan perekat; (e) Hasil cetakan produk biobriket.

 

 

 

Gambar 4. Desain konstruksi alat cetak press produk briket

 

Secara umum, teknik awal pembuatan briket dapat dilakukan dengan cara membuat bahan briket menjadi arangmelalui proses pirolisis. Briket biomassa dibuat dengan bahan baku material biomassa campuran arang limbah bonggol jagung/ampas kopi/serbuk gergaji kayu. Proses pembuatan briket dengan cara penekanan dan mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang keras (Masturi, dkk, 2017). Alat yang digunakan adalah sebagai berikut: Timbangan digital, pengaduk, mesin cetak/press hidrolik, ember, dan ayakan. Bahan baku yang diperlukan sebagai berikut: (a) arang bonggol jagung; (b) serbuk gergaji kayu; (c) serbuk ampas kopi; (d) tepung tapioka; (e) hasil cetak produk briket. Hasil ayakan arang bonggol jagung dicampur dengan serbuk gergaji dan ampas kopi menggunakan komposisi tertentu dan penambahan tepung kanji 10% berat. Tiga Bahan tesebut dicampur sampai rata kemudian dimasukkan mesin pencetak. Desain mesin pembuat briket yang Tim Pengusul rancang ditunjukkan pada Gambar 4. Tim pengabdian masyarakat ITK memberikan contoh dan langsung dipraktikkan oleh kelompok petani jagung tentang cara mencetak adonan briket. Adonan briket dimasukkan ke dalam cetakan yang berdiameter 4 cm dan tinggi 12 cm. Tim pengabdian masyarakat juga memberikan contoh dan langsung dipraktikkan oleh petani jagung tentang cara mengeringkan briket di bawah sinar matahari.

 

Hasil luaran kegiatan pengabdian masyarakat ini telah disubmit pada jurnal nasional pengabdian masyarakat OJS Universitas Brawijaya (https://jurnaljpmi.com/index.php/jpmi). Tim peneliti memberikan apresiasi penuh kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Kalimantan (LPPM-ITK), yang telah memberikan support dan proses perijinan, sedemikian sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilaksanakan.

 

Kesimpulan dan Saran Kegiatan:

1. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk mengembangkan ketrampilan kelompok masyarakat petani jagung (GAPOKTAN), yang berlokasi di Jl. PDAM, Karang Joang, KM 12, Kec. Balikpapan Utara yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat dengan memanfaatkan potensi alami wilayahnya. Dengan banyaknya potensi limbah organik dan masih rendahnya pengetahuan masyarakat untuk memanfaatkan potensi tersebut, maka dilakukan pelatihan pembuatan bioberiket dari campuran limbah organik berupa arang bonggol jagung/ampas kopi/serbuk gergaji kayu.

2. Melalui pembuatan biobriket ini, diharapkan dapat menjadi alternatif penghasilan tambahan bagi masyarakat dan mampu mengurangi timbunan limbah buangan bonggol jagung yang berbahaya bagi kesehatan lingkungan. Selain itu, biobriket dapat dipakai masyarakat sebagai bahan bakar rumah tangga.

3. Program kegiatan pengabdian masyarakat ini juga menghasilkan sebuah video cara pembuatan biobriket yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat luas agar masyarakat bisa membuat sendiri sehingga dapat memanfaatkan limbah organik lain di sekitarnya dan bahkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produksi biobriket secara massal.

4. Dapat disimpulkan dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat kelompok petani jagung dengan topik pembuatan biobriket campuran limbah hasil hutan dan pertanian ini diharapkan dapat menjadi sebuah program baru untuk istri petani jagung, sehingga dapat menjadi potensi yang bernilai ekonomis, dapat menjadi pengganti bahan bakar, dan menjadi salah satu solusi yang mampu meningkatkan pengetahuan, inisiatif, kreativitas, dan inovasi dalam pemanfaatan limbah bonggol jagung menjadi briket oleh masyarakat GAPOKTAN, yang berlokasi di Jl. PDAM, Karang Joang, KM 12, Kec. Balikpapan Utara, Kalimantan Timur.

 

Penulis Artikel:

  1. Dr. Eng. Lusi Ernawati, S.T., M.Sc. (Program Studi Teknik Kimia, ITK)
  2. Fadhil Muhammad Tarmidzi, S.T., M.T (Koordinator Program Studi Teknik Pangan, ITK)
  3. Azmia Rizka Nafisah, S.T., M.T., (Program Studi Teknik Kimia, ITK)
  4. Anissa Rahmita Soemarsono, S.Si., M.Si (Program Studi Matematika, ITK)

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya