Pengabdian Kepada Masyarakat "Metode Budidaya Ikan Lele Dan Sawi Dalam Ember Wilayah Kariangau, Balikpapan"

  • 20 September 2021
  • Admin

Kawasan RT.04, Kariangau berada di wilayah di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan dan tambak ikan karena daerah Kariangau merupakan daerah pesisir laut. Berdasarkan kondisi wilayah yang sudah padat dengan industri dan tambak, program pengabdian masyarakat ini memberikan inovasi berupa budidaya ikan dalam ember.

 

Metode budidaya ikan lele dalam ember masih terbilang inovasi baru di bidang perikanan dan belum terlalu dikenal masyarakat Kota Balikpapan. Metode ini bisa menjadi alternatif budidaya, dibandingkan metode budidaya tambak pada umumnya yang membutuhkan lahan luas dan harus dekat dengan air laut. Tujuan pengabdian masyarakat ini secara umum sebagai gambaran pengembangan metode unik dengan sistem aquaponic, yaitu budidaya ikan lele dan sayur sawi dalam ember, hal tersebut dapat memudahkan masyarakat Kariangau mendapatkan ikan dan sayuran tanpa harus memiliki lahan luas. Dengan metode ini, masyarakat dapat menghasilkan dua hasil, yaitu ikan lele dan sawi. Budidaya ini menggunakan media yang cukup hemat seperti ember bekas, gelas plastik bekas, air, tidak membutuhkan listrik, dan cukup portable. Solusi ini cocok untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan dalam budidaya dan menjawab kebutuhan pangan yang ramah lingkungan dan sumber protein yang baik. Protein yang terkandung didalam sistem aquaponik yakni protein hewani dan sayuran yang sangat baik jika dikonsumsi oleh manusia, dengan demikian diharapkan perkembangan usaha budidya ikan lele semakin meningkat (Jetnika, 2014).

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam membuat metode ini adalah sebagai berikut :

  1. Ember sebanyak 20 buah dengan kapasitas volume 100 liter air
  2. Bibit ikan lele sebanyak 1000 ekor
  3. Bibit sayur sawi sebanyak 220 bibit
  4. Gelas atau botol plastik bekas sebanyak 220 buah
  5. Air bersih sebanyak 600 liter

Kegiatan survei tersebut, tim pengabdian masyarakat membuat desain dan mencetak spanduk. Pada tanggal 9 April 2021 melakukan pemasangan spanduk di rumah ketua kelompok tani kariangau. Pada tanggal 10 April 2021 kami mengadakan sosialisasi yang dihadiri 10 warga dan ketua kelompok tani. Kegiatan ini disambut dengan baik oleh warga dalam melakukan sosialisasi. Sosialisasi ini dilakukan di rumah ketua kelompok tani Desa Kariangau dengan menjelaskan tujuan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di RT. 04 dengan program Budidaya Ikan Lele Dakam Ember (Budikdamber), selain itu kegiatan ini dilakukan pendataan warga yang melaksanakan program ini.

 

 

Selanjutnya tanggal 9 Mei 2021 melakukan sosialisasi presentasi, penyuluhan tata cara Budikdamber dan pembagian perlengkapan pada setiap warga. Sosialisasi ini dilakukan pada rumah ketua kelompok tani Kariangau dengan menjelaskan tentang Budikdamber, dilanjutkan dengan penyuluhan tata cara Budikdamber secara langsung dengan pembagian perlengkapan sebelumnya, yaitu meliputi bibit lele, pakan lele, ember, air bersih dan pemberian konsumsi kepada warga yang mengikuti kegiatan sosialisasi pengabdian masyarakat ini.

 

 

Kegiatan terakhir yaitu, setelah lele berumur empat minggu atau satu bulan dilakukan pengukuran lele dengan hasil panjang yang berbeda-beda dan terakhir pada tanggal 12 Juni 2021 adalah melaksanakan evaluasi sekaligus penilaian dari pembimbing lapangan yakni Bapak Abdul Rasid selaku ketua kelompok tani RT 04. Dalam kegiatan monitoring perkembangan lele ini, dibagi menjadi 9 sampel, pertama Bapak Rasid dengan pengukuran panjang ikan lele mencapai 9 cm, kedua Bapak Ruslan dengan pengukuran panjang ikan lele mencapai 10,5 cm, ketiga Ibu Hanafiah dengan pengukuran panjang ikan lele mencapai 11 cm, keempat Bapak Mulyadi dengan pengukuran panjang ikan lele mencapai 10 cm, kelima Ibu Siti Aisyah dengan pengukuran panjang ikan lele mencapai 11,5 cm, Keenam Ibu Fitri dengan pengukuran panjang ikan lele mencapai 11,5 cm, ketujuh Ibu Shopiah dengan pengukuran panjang ikan lele mencapai 10 cm, kedelapan Bapak Suhendi dengan pengukuran panjang ikan lele mencapai 12 cm, dan kesepuluh Ibu Rosmiati dengan pengukuran panjang ikan lele mencapai 9 cm. Perbedaan panjang lele tersebut, pengaruh terbesar adalah oleh tempat perawatan dan pemberian pakan ikan lele saat proses pembenihan, hal ini akan mempengaruhi kualitas air dan nutrisi pada perkembangan ikan lele, semakin kualiatas air yang baik dan pemberian pakan yang rutin akan meberikan pertumbuhan yang baik (Dewi, 2015).

 

 

Diagram Batang Ukuran Lele Setelah 1 Bulan

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya