Penelitian “Metode WAAM dengan Kombinasi 2 Jenis Pengelasan Guna Menciptakan Material Fisik Baru”

  • 15 November 2021
  • Admin

Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) adalah metode pengelasan yang dapat digunakan untuk memproduksi produk dengan bentuk yang kompleks. Prinsip pengerjaan WAAM mirip dengan proses pembuatan 3D printing. Metode WAAM dilakukan dengan cara melebur kawat elektroda diatas pelat baja sebagai substrat dengan busur listrik untuk menghasilkan material pada bagian atas substrat. Jenis pengelasan yang digunakan adalah kombinasi pengelasan GMAW dan FCAW. Kedua jenis pengelasan tersebut dipilih karena menggunakan elektroda berbentuk roll, sehingga dapat melakukan pengelasan secara terus menerus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan dapat diterapkannya metode WAAM untuk membuat material baru.

 

Gambar 1. Proses Pengelasan

 

Metode dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahapan. Pertama, preparasi spesimen pengelasan berupa penyiapan pelat baja yang akan digunakan sebagai substrate untuk pengelasan yang akan dilakukan bertumpuk. Kedua, proses pengelasan dilakukan secara bertumpuk, di mulai dengan pengelasan GMAW pada lapisan pertama lalu di dinginkan, kemudian dilakukan pengelasan FCAW pada lapisan selanjutnya lalu di dinginkan, begitu seterusnya hingga sesuai dimensi yang ditentukan. Ketiga, proses preparasi spesimen uji. Kemudian yang terakhir proses pengujian di lihat pada gambar 2 berikut.

 

Gambar 2. Hasil Penyambungan 2 Metode GMAW dan FCAW

 

Gambar 1. Grafik Nilai Tensile Strength Hasil Pengelasan

 

Dapat dilihat pada gambar 1 menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik meningkat seiring dengan bertambahnya arus pengelasan yang digunakan. Peningkatan nilai kekuatan tarik disebabkan karena adanya pengaruh dilakukannya metode pengelasan kombinasi antara GMAW dan FCAW. Hal tersebut berpengaruh terhadap siklus termal yang terjadi pada hasil pengelasan. Kemudian dengan adanya variabel arus yang semakin meningkat menyebabkan temperatur yang diterima juga akan semakin besar yang menyebabkan jumlah fasa ferit juga semakin meningkat seiring peningkatan temperatur.

 

Gambar 2 Rata-rata Nilai Kekuatan Impak

 

Pada gambar 2 menunjukkan bahwa peningkatan arus arus yang digunakan akan meningkatkan nilai kekuatan impak. Hal ini disebabkan karena penggunaan arus yang semakin besar akan menghasilkan ukuran diameter butir yang semakin besar. Ukuran butir ini akan mempengaruhi sifat dan nilai ketangguhan. Hal ini dikarenakan dengan ukuran butir yang semakin besar akan lebih mudah terjadi deformasi pada material tersebut saat dilakukan proses pengujian mekanik, sehingga hubungan antara besar butir yang semakin besar akan meningkatkan nilai kekuatan impak dari material, hal ini menjadi acuan baru dalam dunia pengelasan khususnya metode kombinasi dengan harapan bisa di aplikasikan di dunia industri.

 

Tim Peneliti:

  1. Jatmoko Awali, S.T., M.T. (Teknik Material dan Metalurgi/JIKL/ITK)
  2. Muthia Putri Darsini Lubis, S.T., M.T. (Teknik Material dan Metalurgi/JIKL/ITK)
  3. Lia Amalia, S.T., M.S. (Teknik Material dan Metalurgi/JIKL/ITK)

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya