Penelitian - Industri merupakan salah satu hal yang mendukung peningkatan perekonomian negara. Walaupun demikian, kecelakaan yang terjadi pada sektor industri masih cukup tinggi. Berbagai hal yang menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan di sektor industri, salah satunya adalah Budaya Keselamatan yang buruk. Komponen – komponen yang diukur pada Budaya Keselamatan meliputi aspek psikologis, aspek perilaku, dan aspek situasional. Tidak hanya pada industri besar, budaya keselamatan juga perlu diterapkan pada berbagai sektor lain, seperti lingkungan instansi pendidikan, pun harus menjadi perhatian bagi civitas akademik. Penelitian ini menunjukkan bagian aspek budaya yang harus ditingkatkan untuk mencapai budaya keselamatan yang diinginkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil analisis kuesioner bahwa aspek yang dominan berpengaruh terhadap peningkatan budaya k3 di laboratorium terpadu kampus X adalah aspek perilaku, dimana domain dalam aspek perilaku yang paling tinggi nilainya adalah commitment. Untuk nilai tertinggi kedua adalah aspek situasional dan diikuti oleh aspek psikologis, seperti yang tertera pada tabel 1 berikut:
Berikut definisi kriteria sebagai berikut:
1. Aspek Psikologi (Ps) = apa yang dirasakan oleh karyawan, atau hearts and minds. Hal ini menunjukkan unsur tidak tampak dari budaya K3, yaitu tata nilai K3 yang menjadi keyakinan anggota organisasi.
2. Aspek Perilaku (B) = apa yang dilakukan karyawan, atau daily actions. Hal ini menunjukkan unsur tampak dari budaya K3 dalam bentuk tindakan para anggota organisasi, baik dalam keputusan maupun tingkah laku.
3. Aspek situasional (C) = apa yang dimiliki organisasi, dalam bentuk lingkungan fisik di tempat kerja, dan unsur pengelolaan organisasi seperti kebijakan, visi, misi, prosedur kerja, struktur organisasi, dan aturan organisasi lainnya yang menjadi sarana untuk merepresentasikan tata nilai K3.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui aspek paling tinggi dalam meningkatkan budaya keselamatan adalah aspek perilaku, dengan domain paling tinggi adalah commitment. Hal ini menunjukkan bahwa dalam rangka meningkatkan budaya keselamatan di laboratorium terpadu kampus X, prioritas aspek yang perlu ditingkatkan adalah aspek perilaku. Para pegawai dan mahasiswa yang berada pada laboratorium terpadu perlu meningkatkan komitmen dalam mengimplementasikan perilaku - perilaku atau kebiasaan budaya keselamatan.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan