Pengabdian Kepada Masyarakat - Buah naga adalah salah satu jenis buah yang dapat tumbuh di daerah tropis maupun subtropis seperti Indonesia. Di Indonesia sendiri, khususnya Provinsi Kalimantan Timur, menjadikan budidaya buah naga menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat. Karena buah naga yang cukup mudah ditanam dan cocok dengan daerah di Kalimantan, banyak petani-petani buah menanam buah naga untuk dijual kembali ke pedagang maupun diolah menjadi olahan lainnya. Seperti di Kota Balikpapan, tepatnya bagian Kelurahan Karang Joang, ada beberapa petani buah naga yang membudidayakan buah naga dan menjualnya ke pedagang-pedangan. Di Kelurahan Karang Joang, KM 25, terdapat petani buah naga yang mengalami beberapa permasalahan terkait tumbuhan buah naga yang tumbuh di kebunnya. Tanaman buah naga di kebun tersebut terserang penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus atau para petani setempat sebut korengan. Dengan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut menyebabkan penjualan dari petani di KM 25 menurun akibatnya pendapatan juga menurun. Dalam upaya menangani virus yang menyerang buah naga, petani melakukan penyemprotan obat ke tanaman buah naga sekitar 3 kali seminggu dengan luas kebun 3-4 hektar. Dengan demikian, biaya operasional tentu saja melebihi pendapatan sehingga petani mengalami kerugian, cuaca yang ekstrim pun berdampak pada kondisi tanah dan hasil tanam yang terdapat di kebun. sehingga masa panen pun menjadi tidak menentu dan tidak begitu memberikan hasil yang baik.
Maka dari permasalahan tersebut, adapun upaya dalam penanganan virus pada buah naga yang dapat dilakukan adalah penyiraman pohon buah naga menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu minyak goreng, air, dan bayclin. Untuk proses pembuatan obat virus pohon buah naga, kami menyampaikan kepada warga alat dan bahan yang dibutuhkan selama proses penanganan virus pada pohon buah naga. Alat yang diperlukan adalah sprayer tanaman, sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah minyak goreng, air, dan bayclin atau lebih dikenal dengan pemutih pakaian. Penyiraman tanaman pohon buah naga untuk pertama kalinya yang dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2022. Jumlah pohon buah naga yang kami gunakan sebagai objek percobaan kegiatan kuliah kerja nyata di kebun buah naga KM 25 sebanyak 2 pohon. Kondisi dari kedua pohon buah naga tersebut memiliki tingkat kerusakan mulai dari pohon buah naga dengan kondisi yang termasuk ke dalam klasifikasi rusak dan pohon buah naga dengan kondisi yang rusak parah. Racikan obat yang kami gunakan melarutkan perbandingan minyak goreng dan bayclin sebesar 1:1. Penyiraman ini dilakukan pada seluruh bagian pohon buah naga, percobaan yang sama kami lakukan pada kedua pohon buah naga tersebut untuk melihat proses perkembangan dari setiap pohon di setiap minggunya. Dari bahan-bahan tersebut dilakukan beberapa kali penyemprotan terhadap pohon buah naga yang menunjukkan adanya pengurangan bercak di pohon buah naga.
Selain itu, adapun upaya perlindungan pohon buah naga menggunakan atap otomatis yang dapat mendeteksi adanya hujan atau tidak. Pada proses pembuatan prototype adapun beberapa bahan yang diperlukan yaitu Besi Siku 95, Terpal 3 x 4 Pertalite, Sensor Arduino Lino, Sensor Air Hujan, Kabel, Modul Mikro USB, Kabel Jumper m/m, Kabel Jumper m/F, Kabel Jumper F/F, Project Board, Pipa 2", Pipa 1,5", Hollow 2 x 4, Dop 1,5, Tali Nylon, Dop 2, Baut 3/8, Tombol New, Lem Korea, Saklar Dimmer, Kabel tis, Solasi Listrik, Steker, Dinamo, Kapasitor, Terminal, Pulley Kecil, Pulley Besar, Tombol New, dan Belt. Untuk mensimulasikan atap otomatis, adanya pembuatan prototype yang dilakukan pada pohon yang diamati. Prototype atap otomatis yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dimana sensor dapat mendeteksi air hujan. Berdasarkan kegiatan penelitian ini, kami berharap percobaan yang kami lakukan dapat menjadi solusi dalam penanganan pada virus buah naga di kebun buah naga KM 25 Balikpapan dan warga sekitarnya.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan