Pemberdayaan Petani Karang Joang Km 20 Melalui Pendirian Komunitas Badan Usaha Mandiri Berbasis Optimalisasi Pengolahan Pertanian Dengan Budidaya Maggot

  • 22 November 2022
  • Admin

Pengabdian Kepada Masyarakat - Budidaya maggot BSF menggunakan metode Fermentasi dengan limbah organik sebagai media pakan. Maggot merupakan larva lalat Black Soldier Fly atau serangga bunga, keberadaan lalat selama ini hanya dianggap sebagai hama oleh Sebagian besar masyarakat. Maggot BSF memiliki nama latin Hermetia illuciens L, termasuk kerabat lalat (keluarga Diptera), tubuh dewasanya menyerupai tawon, berwarna hitam dan memiliki panjang 15-20 mm. Larva BSF atau biasa disebut maggot memiliki kandungan protein dan lemak yang tinggi, memiliki tekstur yang kenyal, dan memiliki kemampuan untuk mengeluarkan enzim alami. Sehingga bahan yang sebelumnya sulit dicerna dapat disederhanakan dan dapat dimanfaatkan oleh ikan, serta hewan ternak lainnya. Selain itu maggot memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 42% (Rachmawati, et al., 2015). Salah satu cara budidaya larva lalat BSF dengan menggunakan salah satu alternatif penanganan sampah organik. Dengan demikian, maggot BSF diharapkan mampu menjadi salah satu cara pengolahan limbah pertanian yang dapat dijadikan salah satu sumber profit bagi para petani selain itu maggot juga dapat dijadikan salah satu alternatif pakan ternak yang murah dan mudah serta dapat menekan biaya produksi. Perkembangbiakan Maggot berada pada media yang bersih yaitu pada media yang beraroma fermentasi sehingga lalat BSF tidak mengundang penyakit. Lalat BSF merupakan hewan yang memiliki antibiotik alami dalam tubuhnya yang membuatnya tidak membawa penyakit.

 

 

Hasil pertanian para petani di kawasan ini sering tidak optimal, sehingga memerlukan alternatif baik dalam pengolahan limbah buah yang gagal panen yang disebabkan hama simpanse, pembentukan pupuk secara mandiri, dan juga penekanan biaya produksi pakan ternak. Antusias masyarakat yang tinggi dan meningkatnya   pengetahuan   masyarakat   dalam   membudidayakan   maggot   BSF   dapat   menunjang perekonomian masyarakat setempat. Dengan demikian, petani kelurahan karang joang berpotensi menjadi desa binaan dalam program ergonomist society.

 

 

Selama kegiatan/program KKN berjalan kami banyak menemui kendala, salah satunya yaitu terkait pembibitan telur maggot. Maggot memerlukan wadah atau tempat bernaung untuk perkembangbiakannya, wadah tersebut  Bernama biopond.  Fungsi kandang berlaku sebagai tempat  Black  Soldier Fly untuk memproduksi telur-telur sebagai bibit maggot BSF. Normalnya, ukuran kandang sebesar  2,5 m x 4 m x 3 m sudah cukup untuk bisnis budidaya maggot BSF kelas kecil menengah, daya tampungnya pun sudah mencapai puluhan ribu larva. Pembuatan biopond cukup rumit karena dirangkai dari kayu, PVC, dan dipenuhi oleh tanah gembur. Pada dasarnya biopond memiliki 2 jenis, yaitu biopond biasa yang tidak dilengkapi ramp (digunakan sebagai media untuk memproduksi larva kecil) dan biopond yang memiliki ramp / bidang miring sebagai jalan migrasi prepupa. Sama seperti media penetasan, ukuran biopond sebaiknya disesuaikan dengan jumlah telur yang menetas.

 

 

LPPM - Institut Teknologi Kalimantan

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya