Pemanfaatan Lumpur IPAL dengan Kulit Buah Nanas dan Durian Menjadi Briket Sebagai Energi Alternatif Terbarukan

  • 13 Oktober 2022
  • Admin

Penelitian - Proses pengolahan air limbah menghasilkan limbah padat berupa lumpur atau sludge yang merupakan salah satu energi terbarukan berupa biomassa, yang mempunyai potensi besar di Indonesia. Limbah lumpur IPAL berpotensi dalam pembuatan briket karena memiliki kandungan organik hingga 66,707% dan nilai kalor 5.416,28 kal/gram. Dalam pembuatan briket, limbah organik seperti limbah kulit nanas dan durian juga dapat dimanfaatkan karena memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, dimana penggunaan 1 kg biobriket kulit durian mampu menghasilkan kalor 5.010 Kkal. Selain itu, bahan pendukung lainnya adalah perekat, yang memiliki peran penting untuk menentukan nilai kalor, kadar air, berat jenis, dan kepadatan energi yang dihasilkan pada briket. Perekat briket yang umum digunakan antara lain tepung tapioka, tepung terigu, tanah liat, tetes tebu, dan kotoran sapi. 

 

Sebelum bahan baku digunakan, lumpur IPAL dan kulit buah nanas dilakukan karbonisasi terlebih dahulu hingga menjadi arang. Proses karbonisasi bertujuan untuk meningkatkan jumlah karbon sehingga dapat menaikkan nilai kalor biomassa. Suhu karbonisasi akan mempengaruhi karakteristik arang yang dihasilkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini suhu karbonisasi yang digunakan yaitu 450C. Parameter yang diuji meliputi kadar air, kadar abu, volatile matter, fixed carbon, dan nilai kalor.

Gambar Proses Pengeringan Kulit Buah dan Lumpur

Setelah dikeringkan, maka semua bahan dicampurkan dengan perekat briket, kemudian di cetak menggunakan mesin pencetak briket manual. Terdapat 3 jenis perekat briket yang berbeda, yaitu perekat rejecteed papaya, perekat kotoran sapi, dan perekat tepung tapioka. Dari 3 variasi yang berbeda ini, maka didapatkan hasil bahwa Karakteristik briket yang baik dihasilkan oleh komposisi 0% lumpur: 90% kulit nanas; 10% perekat tepung tapioka, dengan nilai kadar air sebesar 5%, kadar abu sebesar 11%, volatile matter sebesar 13%, fixed carbon sebesar 76%, dan nilai kalor sebesar 4.753,99 kal/gram. Adapun karakteristik briket yang baik dihasilkan oleh perekat tepung tapioka dengan nilai kadar air sebesar 5%, kadar abu 11%, volatile matter sebesar  2%, fixed carbon sebesar 81%, dan nilai kalor sebesar 4.753,99 kal/gram.

 

    Gambar Proses Pencetakan

Setelah dicetak, maka dilakukan uji kuat tekan briket dan kemudian briket ditimbang untuk pengukuran densitas.

 

 

LPPM - Institut Teknologi Kalimantan

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya