Pengabdian kepada Masyarakat - Tanaman Pohon Ketapang bagi pesisir pantai sudah menjadi tanaman yang sering kita jumpai di suatu pantai. Layaknya pembangunan Ibu Kota Negara yang memiliki dampak positif dan negatif bagi lingkungan, tanaman pohon ketapang ini juga memiliki dampak positif dan negatif bagi suatu pantai. Jika dilihat dari dampak positif, tanaman pohon ketapang dapat membuat tepi pantai menjadi lebih sejuk bagi pengunjung yang ingin bersantai di bawah pohon sambil menikmati angin yang sejuk di sekitar pantai. Sedangkan dampak negatif yang dihasilkan dari tanaman pohon ketapang salah satunya adalah banyaknya limbah daun ketapang yang berserakan di sekitar pantai. Limbah daun ketapang yang berserakan di sekitar pantai dapat merusak citra lingkungan disekitar pantai dan dapat membuat pernafasan menjadi tidak nyaman. Tak hanya pengunjung yang mengeluhkan hal tersebut, warga sekitar pantai juga mengeluhkan hal yang sama, di mana daun ketapang yang sudah kering diatas pohon akan berjatuhan dan berserakan serta dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengelolaan berkelanjutan.
Selain limbah daun ketapang kering yang mengganggu, pantai seraya juga memiliki beberapa kegiatan positif yang mendukung kegiatan warga sekitarnya. Salah satunya adalah tanaman hidroponik yang memiliki berbagai macam tanaman segar lain seperti sawi, lombok dll. Dari salah satu permasalahan diatas, kami selaku mahasiswa KKN H3 ITK ingin membantu calon mitra KKN kami untuk melahirkan ide kreatif sebagai program kerja KKN, yaitu pemanfaatan limbah daun ketapang sebagai pupuk cair bagi tanaman warga di sekitar pantai. Selain itu, alat pencacah yang mengubah limbah daun ketapang menjadi daun yang memiliki ukuran lebih kecil diciptakan sebagai bentuk keluaran berupa produk yang dapat secara praktis digunakan oleh mitra KKN serta masyarakat luas. Kegiatan Kuliah kerja nyata yang dilakukan di Pantai seraya bertujuan untuk mengolah limbah daun ketapang menjadi pupuk cair yang dapat digunakan pada tanaman warga sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah daun ketapang secara produktif dan memberikan manfaat bagi lingkungan, pertanian berkelanjutan, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah.
Adapun hasil dari kegiatan KKN yang telah dilaksanakan di Pantai Seraya terhitung mulai dari perkuliahan minggu ke 1 hingga 16 sesuai dengan kalender akademik Institut Teknologi Kalimantan diantaranya yaitu :
1. Melakukan Pembukaan dan Sosialisasi kepada warga sekitar mengenai perkenalan kelompok KKN H3 serta program kerja yang akan dilakukan di Pantai seraya.
2. Melakukan pembelian alat-alat yang nantinya akan digunakan pada saat pembuatan pupuk cair.
3. Melakukan pengumpulan limbah daun ketapang kering disekitar pantai
4. Melakukan proses pembuatan pupuk cair di Pantai Seraya.
5. Melakukan pengaplikasian pupuk cair ke tanaman warga di sekitar pantai.
6. Melakukan penutupan Kuliah Kerja Nyata di Pantai Seraya
Kegiatan pertama adalah melakukan pembukaan dan sosialisasi kepada warga sekitar pantai tentang program kerja yang akan dilakukan. Selanjutnya kami melakukan pembelian alat-alat utama hingga pendukung yang akan digunakan saat pembuatan pupuk cair nantinya. Kemudian kami melakukan pengumpulan limbah daun ketapang kering yang berserakan di sekitar pantai sebanyak mungkin. Setelahnya, kami mencoba untuk melakukan pembuatan pupuk cair mulai dari limbah daun ketapang kering yang tidak bernilai menjadi pupuk cair yang memiliki nilai jual. Berikut merupakan Langkah-langkah pembuatan pupuk cair yaitu, pertama kami melakukan pengelolaan limbah daun ketapang dengan cara mencacah daun ketapang menjadi ukuran yang lebih kecil, lalu memasukkan campuran em4, molase dan air ke dalam cacahan daun ketapang sesuai dengan komposisi yang telah ditetapkan, setelahnya lakukan perendaman daun ketapang yang sudah dicampurkan em4, molase dan air. Terakhir, lakukan proses inkubasi selama 7-14 hari untuk menghasilkan pupuk cair yang kaya akan nutrisi.
Setelah pembuatan pupuk cair selesai, kami melakukan pengaplikasian pupuk cair ke tanaman warga di sekitar pantai untuk dapat menguji coba hasil pupuk cair yang telah kami buat. Terakhir kami melakukan penutupan KKN di Pantai Seraya dengan melakukan presentasi tentang progress KKN H3 dan sekaligus melakukan peragaan mengenai cara pembuatan pupuk cair di hadapan warga sekitar pantai serta sebagai momentum ucapan terima kasih kami sekaligus penyerahan plakat kepada Bapak Amin selaku RT. 28, dan pemberian bingkisan berupa alat-alat dan bahan dalam pembuatan pupuk cair kepada Ibu Neni selaku ketua dari perkumpulan wanita tani di Pantai Seraya. “Kami berharap setelah terlaksananya kegiatan KKN ini dapat membantu warga sekitar pantai dalam memanfaatkan limbah menjadi produk yang lebih berguna dan memiliki nilai jual di pasaran agar dapat membantu kelangsungan hidup dan perekonomian bagi warga sekitar pantai.” ungkap Wanda Ramadhani selaku perwakilan KKN.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan