Pengabdian kepada Masyarakat - Untuk membantu mengurangi timbunan sampah rumah tangga organik dengan mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat, mahasiswa melalui Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan melakukan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan cairan serbaguna ekoenzim di Jalan Sidomulyo 3 RT 41 Kel. Baru Tengah.
Limbah dapur organik seperti sisa makanan, kulit buah dan sayur kering seringkali dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan disertai dengan bau yang tidak sedap. Selain merusak estetika, keadaan ini juga berpeluang menurunkan derajat kesehatan masyarakat sekitar akibat dari terganggunya kualitas ekosistem yang sehat. Padahal sebagian besar limbah dapur organik dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis salah satunya seperti cairan serbaguna ekoenzim. Di Kota Balikpapan sendiri, masih banyak masyarakatnya yang tidak menyadari potensi tersebut sehingga permasalahan limbah dapur organik yang dibiarkan tertimbun masih seringkali ditemukan. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mencegah dampak yang ditimbulkan dari permasalahan limbah dapur organik yaitu melalui sosialisasi dan praktik langsung pembuatan cairan serbaguna ekoenzim bersama masyarakat.
Kegiatan sosialisasi dan praktik langsung dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan dari Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan yang diketuai oleh Ibu Ismi Khairunnissa Ariani, B.Sc., M.Sc. dan 2 mahasiswa pengusul kegiatan serta tim. Kedua mahasiswa tersebut yaitu Kartika Okti Astuti dan Lira Azzarah. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 10 September 2022 di Jalan Sidomulyo 3 RT 41 RW 55 Kel. Baru Tengah Kec. Balikpapan Barat dengan dihadiri sekitar 15 warga dan Ketua RT. Tidak hanya itu, Kepala Kelurahan Baru Tengah juga turut berpartisipasi serta memberikan sambutan.
Pelaksanaan Sosialisasi Pembuatan Ekoenzim
Para warga tampak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka merasa senang mendapatkan pengetahuan baru terkait pengolahan limbah dapur organik menjadi cairan serbaguna ekoenzim yang bermanfaat. Selain membantu menghemat pengeluaran rumah tangga, dengan adanya cairan serbaguna ekoenzim warga Jalan Sidomulyo 3 RT 41 RW 55 Kel. Baru Tengah telah mengurangi permasalahan timbunan limbah dapur organik di daerah mereka.
Sebanyak 18 cairan serbaguna ekoenzim dalam wadah toples plastik dan ember telah dibuat oleh warga Jalan Sidomulyo 3 RT 41 RW 55 Kel. Baru Tengah dibantu teman-teman mahasiswa Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan dan Ibu Ismi Khairunnissa Ariani, B.Sc., M.Sc. Limbah dapur organik yang didayagunakan dalam pengolahan ini adalah sampah kulit buah-buahan seperti buah jeruk dan buah mangga. Cairan serbaguna ekoenzim yang telah dibuat tersebut kemudian disimpan di dalam styrofoam box untuk proses fermentasi selama 2 sampai 3 bulan dengan pemantauan yang dilakukan bertahap dari hari pertama, hari ketiga, hari ketujuh, hari kesepuluh dan seterusnya sampai hari kesembilan puluh. Setelah itu, barulah cairan serbaguna ekoenzim dapat dimanfaatkan.
Ekoenzim Setelah 1 Bulan Pembuatan
Harapan kedepannya, ibu-ibu warga warga RT 41 ini dapat melanjutkan pembuatan ekoenzim agar dapat membantu memanfaatkan limbah organik rumah tangga.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan