Pengabdian Kepada Masyarakat - Limbah industri tahu dan tempe di kasawan SIK Somber, Muara Rapak, masih memiliki nilai gizi seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Limbah padat yang dihasilkan dari proses penyaringan dan penggumpalan umumnya dijual dan diolah menjadi produk pangan lain, yaitu tempe gembus. Pemanfaatan limbah padat menajdi pakan ternak belum pernah diterapkan sebelumnya, Berdasarkan survai lapangan yang telah dilakukan, sistem pembuangan limbah tahu yang ada di SIK Somber sudah terpusat, sehingga pengambilan limbah padat tidak lagi mendatangi setiap rumah produksi. Rumah produksi yang sudah berfokus pada produksi tahu dan tempe mengharuskan proses pemanfaatan limbah padat diolah di lokasi lain yang strategis. Salah satu kawasan yang berpotensi untuk melakukan pengolahan limbah padat menjadi pakan ternak adalah kawasan peternakan CV. Manuntung Raya yang berada di Jalan Soekarno Hatta KM. 18, Karang Joang.
Kegiatan KKN dimulai dengan merancang program kerja dan membagi tanggung jawab kepada setiap anggota. Kegiatan pertama adalah melakukan diskusi dengan mitra SIK Somber dan CV. Manuntung Raya. Dalam kegiatan ini menyepakati sebagian limbah tahu akan digunakan untuk percobaan pembuatan pakan unggas. Kemudian beberapa tim mulai mencari referensi untuk komposisi pakan unggas dan metode yang digunakan. Pembuatan pakan unggas dilakukan dengan metode fermentasi sesuai dengan komposisi yang telah dihitung. Keunggulan pakan yang dibuat adalah dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengeringan. Karena konsumsi pakan unggas cukup banyak, maka proses pembuatan pakan harus memperhatikan jumlah yang dibutuhkan agar pakan tidak terbuang.
Sebagai penutup kegiatan, luaran yang dihasilkan adalah informasi mengenai cara pembuatan dan komposisi campuran dalam pakan unggas. Selain itu potensi pengganti bahan-bahan komersial juga telah diinformasikan sehingga apabila ada potensi limbah dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk menurunkan biaya produksi pakan. Antusiasme masyarakat yang cukup tinggi dikarenakan tingginya biaya pakan saat ini sehingga mengurangi keuntungan peternak.
Kegiatan ini memiliki potensi pengembangan yang sangat tinggi, banyaknya sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dapat dikelola dan diolah menjadi pakan unggas. Peternak akan merasa sangat terbantu untuk memastikan keberlanjutan peternakan unggas. Selain itu sumber daya yang banyak juga dapat dikomersialisasikan ke seluruh wilayah, sehingga dapat menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat untuk menjual pakan buatan yang tidak kalah dengan pakan komersial.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan