Pemanfaatan Kulit dan Biji Cempedak Sebagai Koagulan Untuk Menurunkan Zat Pencemar Limbah Tahu Tempe

  • 7 Oktober 2022
  • Admin

Penelitian - Industri tahu dan tempe menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah padat yang berupa ampas tahu dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku industri kecap, tauco, tepung, dan tempe gembus karena ampas tahu masih memiliki kandungan protein yang tinggi. Limbah cair yang dihasilkan di industri tahu dan tempe berasal dari proses pencucian kedelai, perendaman kedelai, pengumpulan dan pencetakan (Mawardiana, Karnilawati and Syahrizal, 2018). Industri tahu tempe dengan bahan baku kedelai 100-300 kg menghasilkan limbah cair sebanyak 800 L/hari (Rajagukguk, 2020). Tipikal karakteristik limbah cair tahu tempe berupa COD, BOD, dan TSS secara berturut-turut mencapai 998,25 mg/l, 530,33 mg/l, dan 490 mg/l (Eri, W and Marlik, 2020). Kandungan polutan tersebut melebih baku mutu limbah cair industri tahu tempe, sehingga limbah cair perlu diolah sebelum dibuang ke badan air.

 

 

Gambar  Proses pengeringan biji dan kulit cempedak

 

Koagulasi flokulasi merupakan salah satu teknik pengolahan limbah cair tahu tempe untuk menurunkan konsentrasi zat pencemar. Koagulasi menggunakan koagulan sebagai zat untuk mendestabilisasi polutan di dalam limbah. Koagulan kimia yang umum digunakan memiliki potensi dampak negatif terhadap lingkungan dan Kesehatan manusia. Penggunaan tawas (Aluminium sulfat) menyebabkan air mengandung aluminium yang merupakan penyebab penyakit Alzheimer. Koagulan alami dikembangkan untuk menghindari dampak negatif penggunaan koagulan kimia.

 

 

Gambar Ekstraksi koagulan dari biji cempedak

Tim peneliti ITK melakukan studi pemanfaatan kulit dan biji Cempedak sebagai koagulan untuk menurunkan zat pencemar di limbah tahu tempe. Langkah pertama dalam pembuatan koagulan adalah pengeringan kulit dan biji cempedak menggunakan oven dengan suhu 105°C selama 24 jam. Serbuk biji cempedak yang didapatkan kemudian diekstraksi dengan Natrium Klorida 1,5 M untuk meningkatkan performa dari koagulan. Proses koagulasi-flokulasi dilakukan dengan peralatan jar-test untuk menyimulasi proses koagulasi koagulan cempedak dengan limbah cair tahu tempe. Berdasarkan pengujian parameter pencemar limbah, terjadi penurunan konsentrasi TSS dan kekeruhan dan air limbah. Namun, terjadi peningkatan konsentrasi COD, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan efficacy koagulan cempedak.

 

 

LPPM - Institut Teknologi Kalimantan

 

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya