Pemanfaatan Batang Pisang Menjadi Olahan Keripik Dan Kompos Organik Oleh Tim KKN ITK

  • 20 Juni 2022
  • Admin

Pengabdian Kepada Masyarakat - Pada Kelurahan Batu Ampar sendiri terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan menjadi sektor perkebunan yang unggul, satu diantaranya adalah pengembangan tanaman pisang yang terletak di KM.4 tepatnya RT.59. Diketahui pula di Balikpapan bahwa ditemukan sekali banyak tanaman pisang yang tersebar di berbagai daerah, berdasarkan data lapangan bahwa tanaman pisang banyak ditanam atau dibudidayakan oleh masyarakat terutama yang memang memiliki lahan kosong. tanaman pisang dipilih karena tanaman ini cukup mudah dibudidayakan. Potensi yang terdapat pada Kelurahan Batu Ampar ini, belum dikelola secara baik terutama dalam pengelolaan limbah. Hal ini terlihat dari kondisi di RT.59 memiliki lahan yang cukup luas di mana terdapat cukup banyak limbah batang pisang yang dibiarkan begitu saja dan tidak diberdayakan setelah proses panen buah pisang. Limbah batang pisang tersebut masih memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi barang yang berguna atau bermanfaat. Berdasarkan kondisi tersebut perlu pemberdayaan limbah tersebut melalui program pengabdian kepada masyarakat atau KKN.

 

 

Berdasarkan latar belakang singkat sebelumnya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan Kelompok 6G Institut Teknologi Kalimantan telah mengadakan kegiatan kepada masyarakat RT.59 Kelurahan Batu Ampar, berupa pelatihan dan praktik cara mengolah pelepah pisang menjadi keripik mulai dari awal prosesnya hingga menjadi keripik dalam sebuah kemasan, serta pelatihan dan praktik pembuatan kompos organik cair dari limbah batang pisang. Pelaksanaan KKN/Pengabdian pada Masyarakat 20 Maret hingga 16 Mei 2022, diawali dari kegiatan sosialisasi, dilanjutkan demo pembuatan keripik batang pisang, pembuatan kompos organik, dan diakhiri dengan penutupan KKN.  Adapun hasil dari kegiatan KKN adalah olahan keripik dan kompos organik cair dari limbah batang pisang.

 

 

Kegiatan demo pembuatan kripik batang pisang dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama dilaksanakan proses pengambilan bagian batang pisang, pencucian pemotongan dan proses perendaman batang pisang yang telah diiris menggunakan air kapur dan garam selama 24 jam. Hari selanjutnya dilanjutkan di lakukan pencucian kembali dan proses penggorengan menjadi keripik.

 

Pembuatan pupuk kompos organik cair dimulai dari proses pencacahan batang pisang, pencampuran dengan cairan EM4 bersama dengan larutan gula merah pada kontainer atau ember berukuran 80 liter dan  proses permentasi /pendiaman dalam keadaan tertutup selama 4 minggu. Setelah 4 minggu pupuk kompos organik dapat dipakai atau digunakan.

 

LPPM - Institut Teknologi Kalimantan

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya